Nah, efek samping yang terjadi ini sifatnya bisa ringan, sedang, hingga berat. Efek samping ringan umumnya berupa iritasi minor yang tidak membutuhkan penanganan dokter dan akan hilang setelah menghentikan pemakaian kosmetik.
Sedangkan efek samping sedang terjadi apabila keluhan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari. Apalagi reaksi alergi berat seperti rasa nyeri dan gatal yang disertai satu atau lebih gejala sistemik seperti pusing, demam, sesak nafas. Reaksi alergi sedang hingga berat pastinya memerlukan penanganan segera dari dokter.
What Should We Do?
Jadi apa dong yang bisa kita lakukan untuk mencegah timbulnya reaksi alergi akibat penggunaan kosmetik? Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan.
1. Ketahui alergi yang kita miliki
Akan lebih baik jika kita bisa mengetahui jenis alergen dan yang dapat menimbulkan reaksi hipersensitif pada kulit sebagai upaya pencegahan dini, melalui Uji Kulit di bawah pengawasan dokter. Beberapa jenis Uji Kulit misalnya Usage Test (Uji Eliminasi dan Uji Pakai), Patch Test (Uji Tempel).
Namun saya meyakini banyak juga dari kita yang belum pernah melakukan tes ini. Jadi apabila kita mengalami reaksi alergi tertentu, kita harus ingat alergen apa yang menjadi pemicunya supaya bisa kita hindari.
2. Baca Label dengan Seksama
Salah satu ketentuan labeling produk kosmetik di Indonesia yaitu wajib mencantumkan seluruh komposisi bahan, meski tidak sampai ke informasi kuantitatifnya karena formula sifatnya rahasia.
Oleh sebab itu biasakan untuk selalu membaca label kemasan, terutama jika memiliki riwayat alergi untuk memastikan bahwa produk tersebut tidak mengandung zat alergen yang menjadi pemicu reaksi alergi.
Selain itu, pada beberapa jenis produk kosmetik juga mencantumkan petunjuk atau cara pemakaian yang diawali dengan mengoleskan sedikit produk pada kulit, lalu didiamkan selama beberapa waktu.