Bahan pewarna yang digunakan umumnya ada dua jenis yaitu pewarna yang larut (dalam air, alkohol, minyak) dan pewarna yang tidak larut. Tapi tidak semua bahan pewarna bisa digunakan dalam produk kosmetik loh ya.
5. Fragrance (Pewangi)
Bahan pewangi yang digunakan pada kosmetik bisa berasal dari bahan alami (misal bunga, daun, kulit batang), atau bahan sintetis yang terdiri dari campuran beberapa bahan.
Oleh sebab itu terkadang pada label produk kosmetik, komposisi pewangi tidak dicantumkan secara spesifik melainkan hanya tertulis 'fragrance'.
Jenis Zat Alergen pada Kosmetik dan Efek Sampingnya
Alergi merupakan perubahan reaksi tubuh terhadap kuman penyakit atau reaksi hipersensitivitas terhadap zat tertentu yang dalam kadar tertentu tidak membahayakan untuk sebagian besar orang.
Artinya, penyebab alergi bukan semata-mata karena zat alergennya. Alergen justru sebagai pemicu alergi pada keadaan fisiologis tubuh seseorang yang hipersensitif pada zat tersebut.
Jadi, bahan-bahan alergen apa saja yang mungkin terdapat dalam produk kosmetik?
Berikut contohnya:
- Natural Rubber / Latex (Karet Alam), biasanya terdapat pada produk body painting, lem hair extension, dan lainnya.
- Preservatives, contohnya Methylsothiazolinone, golongan formaldehida, dan lainnya.
- Pewangi, contohnya Citronellol, Benzyl Alkohol, Coumarin, Eugenol, Geraniol, Cinnamyl Alcohol, Linalool
- Pewarna Sintetis, contohnya pewarna yang digunakan dalam produk pewarna rambut dan tato henna hitam seperti p-Phenylenediamine (PPD) dan Coal-Tar.
- Logam, contohnya nikel dan emas.
Well, contoh bahan-bahan di atas hanya sebagian kecil saja. Sebenarnya ada banyak sekali jenis-jenis alergen di luar sana.
Penggunaan produk kosmetik yang tidak sesuai dengan kulit atau yang tidak jelas asal-usulnya (sehingga berpotensi mengandung bahan yang dilarang), dapat berisiko menimbulkan efek samping pada orang yang memiliki reaksi hipersensitivitas pada tubuhnya, antara lain:
1. Dermatitis pada kulit yang ditandai ruam kemerahan/gatal/perih/bengkak, jerawat, dan sensitif terhadap cahaya (fotosensitivitas).
2. Perubahan warna pada rambut dan kuku
3. Rasa tersengat (stinging) atau rasa terbakar (burning) pada mata hingga infeksi ringan sampai berat.
4. Keluhan pada saluran nafas, misal akibat penggunaan kosmetik aerosol seperti hair spray.
5. Efek toksik jangka panjang lainnya.