Dalih bahwa urusan rumah tangga dan mengurus anak adalah kodrat wanita adalah pandangan yang salah. Menurut KBBI, kata 'kodrat' berarti kekuasaan (Tuhan); hukum alam; sifat alami.Â
Jadi sudah jelas bahwa pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak bukanlah kodrat wanita karena kedua hal tersebut juga bisa dilakukan oleh pria.
3. Waspada sindrom baby blues pada ibu pasca melahirkan
Saya agak kaget ketika diceritakan bahwa sempat terpikir oleh Amara untuk membanting anaknya yang terus saja menangis supaya mau diam, disaat ia sedang merasa stres karena memikirkan bagaimana ia harus bertahan hidup. Bisa dibilang tokoh Amara mengalami sindrom baby blues (gangguan suasana hati pasca melahirkan).
Seorang ibu yang baru saja melahirkan pastinya mengalami perubahan hormon yang cukup signifikan. Akibatnya seorang ibu mudah merasa sedih, menangis, cepat marah, cemas dan gelisah, hingga sulit berkonsentrasi.
Keluhan mungkin saja hilang timbul, tapi jika tidak segera ditangani, sindrom ini berpotensi menyebabkan depresi yang bisa membahayakan ibu maupun anaknya.
Peran orang-orang terdekat seperti suami dan keluarga lain sebagai support system sangat penting untuk membantu ibu melewati masa-masa tersebut.
4. Pernikahan beda agama
Di tengah konflik rumah tangga Baron dan Amara, penulis dengan apik menyisipkan konflik internal dalam diri Amara, yakni hubungan yang kurang baik dengan ibunya karena Amara nekat melawan kontrol ibunya dengan menikahi Baron yang berbeda keyakinan dengannya.
Sekalipun generasi sekarang sudah lebih terbuka terhadap cinta beda agama, tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini masih memiliki stigma tersendiri dalam masyarakat kita.
Oleh sebab itu sebelum pasangan beda agama memutuskan untuk bersama dan menjalankan keyakinannya masing-masing, harus paham juga risiko yang akan mereka hadapi. Mulai dari risiko putus hubungan dari keluarga hingga bagaimana mengarahkan anak-anak mereka nantinya dalam hal beragama.