Saat akhirnya mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan pemasukan tambahan, Baron pun tergoda untuk menjalani trading bersama temannya.Â
Masalah pun mulai berdatangan ketika Baron akhirnya memutuskan untuk fokus menjalani trading yang awalnya hanya side job, dan berhenti dari pekerjaan utamanya.Â
Rasa tamak yang terselubung usaha untuk membahagiakan keluarga, tanpa disadari membutakan Baron untuk bertindak gegabah, dan akhirnya ia merugi miliaran rupiah.
Kehidupan Amara dan Baron seketika runtuh karena terlilit utang. Baron menjadi penyendiri dan sering menghilang karena depresi, padahal Amara membutuhkan rasa aman dari suaminya.Â
Di sisi lain Amara juga harus berusaha melawan depresinya. Ia merasa berjuang sendiri untuk bertahan hidup, sekaligus merasa bersalah karena tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk anaknya.
Akankah Baron dan Amara berhasil keluar dari masalah mereka dan mempertahankan keutuhan keluarga mereka? Akankah Amara memberi kesempatan pada ibunya untuk membantunya atau justru bersikeras untuk tetap membuktikan bahwa dirinya bisa berjuang sendiri tanpa kontrol dari ibunya?
Mending langsung baca sendiri saja ya!
Moral Cerita
Sebenarnya buku ini hanya fokus pada permasalahan domestik rumah tangga saja. Dan saya kira apa yang dialami tokoh Amara dan Baron, juga pasti dialami oleh banyak pasangan suami-istri di dunia nyata.Â
Oleh sebab itu anggapan ini seakan membuat orang menutup mata terhadap konflik yang muncul. Mulai dari penipuan, perceraian, hilangnya hak-hak anak, KDRT, hingga depresi dan perubahan perilaku, dan lain sebagainya.
Meski demikian, justru penulis mengangkatnya menjadi sebuah isu yang penting untuk diperhatikan. Dan dari kisah Amara dan Baron ini, ada beberapa moral yang bisa saya petik dan bagikan kepada pembaca:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!