Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Manat Unang Tartuktuk, Dadap Unang Tarrobung", Pepatah Batak yang Mengingatkan Kita untuk Berhati-hati

14 Juni 2021   07:00 Diperbarui: 15 Juni 2021   20:15 5085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi terkadang orang-orang di sekitar kita (atau mungkin yang terdekat dengan kita) suka mengomentari hal-hal yang tidak perlu. Pada saat itulah kita perlu menyaring mana yang kira-kira bisa kita ikuti, mana yang tidak. Mengikuti dan mendengarkan semua yang dikatakan orang, hanya membuat kita pusing dan tidak bisa menjadi diri sendiri.

3. Hati-hati dalam Berbicara

Sejalan dengan paragraf pembuka di atas, penting sekali bagi kita untuk berhati-hati dalam berbicara. Mulutmu harimaumu.

Kata-kata yang munurut kita biasa saja, belum tentu bisa diterima orang lain. Kata-kata yang kita anggap sebagai bentuk kritik, bisa dianggap orang lain sebagai penghinaan. 

Dan dalam konteks tertentu, berbicara tanpa dasar atau data hanyalah omong kosong. Bicara tanpa pemahaman akan suatu akar masalah, tidak akan menghasilkan solusi. Oleh sebab itulah mengapa alangkah baiknya kita harus berpikir dulu sebelum berbicara.

Lah, kalau mikir melulu keburu disikat orang dong. Yang penting teriak dulu supaya orang memperhatikan kita. Kalau salah ya tinggal minta maaf.

Memang terdengar gampang dan untuk dalam kondisi tertentu mungkin ada benarnya juga. Tapi kalau kita membudayakan cara seperti itu, tidak akan ada respect dan rasa percaya dari orang lain untuk kita.

4. Hati-hati dalam Bertindak dan Melangkah

Kurang lebih sama dengan poin ketiga tadi. Sebelum melakukan suatu tindakan kita harus memikirkan konsekuensi yang mungkin akan timbul. Bila perlu menilai plus-minusnya dan jangan tergesa-gesa. 

Suatu tindakan yang benar saja belum tentu baik hasilnya. Apalagi kalau kita asal bertindak. Maka ada benarnya nasihat supaya kita jangan memutuskan suatu hal yang besar dalam keadaan emosi (marah, sedih, atau senang).

Berhati-hati sebelum bertindak, berarti kita sudah mengukur keberhasilan atau kegagalan yang akan dihadapi, sehingga kita bisa melakukan persiapan-persiapan yang dibutuhkan supaya tidak terperosok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun