Selama program vaksinasi berjalan, saya masih sering mendapati pertanyaan dari orang lain, “Kenapa sih kita tetap harus pakai masker ke mana-mana meski sudah divaksin? Kalau gitu ya sama aja dong kayak kemarin-kemarin, gak bisa ke mana-mana.” Ini loh alasannya.
Proses Pembentukkan Antibodi Butuh Waktu
Satu kali proses vaksinasi Covid-19 membutuhkan dua kali suntikan dengan selang waktu tertentu, misal 14 hari. Pastinya ini ada alasannya.
Suntikan pertama berfungsi untuk "mengenalkan"' antigen (materi genetik) virus kepada tubuh kita, supaya tubuh dapat memberi respon berupa pembentukan antibodi untuk melawan antigen virus.
Suntikan kedua berfungsi sebagai booster agar tubuh dapat membentuk antibodi secara maksimal.
Bagaimana kita bisa tahu antibodi tersebut sudah terbentuk dalam tubuh kita?
Hal itu bisa kita ketahui dengan melakukan tes Rapid Antibodi. Apabila antibodi sudah terbentuk, tes rapid akan menunjukkan hasil reaktif paling tidak 14 hari hingga 28 hari setelah suntikan kedua. Tes ini sifatnya kualitatif, yakni hanya menujukkan ada/tidaknya antibodi.
Tes ini bertujuan untuk mengukur jumlah/kadar antibodi dalam tubuh melalui media darah yang diambil dari pembuluh vena. Jadi proses pengambilan sampelnya tidak seperti tes Rapid Antibodi.
Itulah mengapa dikatakan vaksin membutuhkan waktu untuk dapat membentuk antibodi secara maksimal.
Meski demikian, tes ini belum menjadi standar internasional yang direkomendasikan oleh otoritas lembaga kesehatan terkait. Oleh sebab itu tes ini tidak diwajibkan untuk dilakukan secara mandiri setelah proses imunisasi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!