Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengolah Sendiri Obat Bahan Alam untuk Imunitas

4 Juli 2020   07:00 Diperbarui: 20 April 2022   22:53 1589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan Simplisia Nabati untuk memelihara daya tahan tubuh | Sumber: Buku Saku Obat Tradisional untuk Memelihara Daya Tahan Tubuh (BPOM RI, 2020)

Sistem Kekebalan Bawaan berfungsi untuk menghalangi masuknya penyakit, tapi tidak secara spesifik. Oleh sebab itu disebut juga Sistem Kekebalan Non-spesifik. 

Benda asing yang masuk ke dalam tubuh, akan melewati pertahanan lapis pertama lebih dulu. Contohnya kulit/membran mukosa, kelenjar keringat yang mengeluarkan zat kimia yang bersifat bakterisid (membunuh bakteri), rambut pada lubang hidung hidung, dan flora normal. 

Yang termasuk dalam sistem kekebalan non-spesifik misalnya reaksi inflamasi/radang (sel/jaringan yang rusak oleh mikroba akan mengirimkan sinyal berupa pelepasan senyawa kimia histamin yang menyebabkan radang), protein Interferon yang dikeluarkan oleh sel yang terinfeksi virus untuk mengganggu replikasi virus, Natural Killer Cell (Sel NK).

Sistem Kekebalan Adaptif

Sistem Kekebalan Adaptif akan menghasilkan pertahanan yang spesifik ketika ada benda asing (misal virus/bakteri) yang masuk ke dalam tubuh, dengan cara menghasilkan antibodi yang spesifik untuk melawan antigen tertentu yang dimiliki oleh virus/bakteri tersebut.

Karena sistem kekebalan ini memiliki kemampuan mengenali antigen tertentu, konsep inilah yang diaplikasikan pada imunisasi/vaksinasi, yakni dengan memasukkan bakteri/virus yang dilemahkan untuk merangsang tubuh menghasilkan antibodi yang dapat mengenali dan melawan antigen dari vaksin tersebut. Sel yang berperan dalam proses ini adalah Leukosit jenis Limfosit (T & B).

OBA untuk Memelihara Daya Tahan Tubuh

Keamanan dan khasiat suatu Obat Bahan Alam (OBA) dibuktikan dengan Data Empiris dan Data Ilmiah. Data Empiris diperoleh dari penggunaan secara turun-temurun oleh masyarakat (misal dari orangtua, kakek-nenek). 

Sedangkan Data Ilmiah diperoleh dari hasil Uji Pre-Klinik yaitu uji in-vitro (skala laboratorium) dan in-vivo (menggunakan hewan coba), dan Uji Klinik (uji ke sukarelawan manusia).

Dan berdasarkan pembuktian tersebut, Obat Bahan Alam di Indonesia dibagi menjadi tiga yakni, Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka. Untuk mengetahui apa perbedaannya, silakan baca di sini.

Untuk dapat dinyatakan berkhasiat sebagai immunomodulator (meningkatkan daya tahan tubuh), suatu Obat Bahan Alam selain harus memiliki Data Empiris, tentunya juga harus memiliki Data Ilmiah sebagai pendukung. Tapi kalaupun hanya memiliki Data Empiris, OBA tersebut tetap dapat digunakan untuk membantu memelihara daya tahan tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun