Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama FEATURED

Jangan Berolahraga karena Tren Semata

28 Juni 2020   16:32 Diperbarui: 8 April 2021   09:40 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi boro-boro ikut-ikutan tren olahraga kekinian. Bagi saya, olahraga memang merupakan suatu aktivitas fisik yang harus dilakukan untuk menjaga kebugaran.

Baca Juga: Suatu Saat Permainan Catur akan Menjadi Olahraga yang Menghibur

Saya juga memilih jenis olahraga yang menurut saya paling cocok dengan diri saya, yakni jalan pagi, pilates atau bersepeda. Meskipun saya tidak expert dalam melakukan ketiga olahraga tersebut, tapi saya berusaha untuk konsisten melakukannya.

Saat bersepeda, lakukanlah dengan tertib. Menggunakan perlengkapan pelindung dengan baik dan benar, menggunakan jalur yang sesuai, serta mematuhi rambu-rambu yang ada. Jangan mentang-mentang naik sepeda, jadi merasa paling benar dibandingkan mereka yang menggunakan kendaraan bermotor (motor atau mobil). 

Saya jadi ingat pernah membaca buku yang ditulis oleh salah satu Kompasianer (Mbak Gana Stegmann) tentang serba-serbi hidup di Jerman. Di buku tersebut ada bab yang menceritakan bahwa pendidikan bersepeda yang baik dan benar telah diajarkan sejak masih anak-anak.

Bahkan di sana ada SIM untuk mengemudi sepeda! SIM ini akan didapat seseorang setelah mengikuti kursus dan ujian tertentu, supaya mereka bisa bersepeda di jalan raya. Kalau tidak punya SIM, ya palingan cuma bisa bersepeda keliling kompleks.

Ngomong-ngomong saya jadi penasaran, kira-kira kebiasaan bersepeda ini bakal tahan berapa lama ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun