Adakah dari pembaca sekalian yang kuliah di kampus yang sama dengan saya dan pernah menggunakan copy catatan saya untuk belajar? Ayo bayar, eh maksudnya ayo ngaku.
2. Sabar dan Pantang Menyerah
Menjadi seorang mahasiswa farmasi juga berarti harus sabar dan tidak mudah menyerah. Ada saatnya ketika kamu merasa waktu 7 x 24 jam tidak lagi cukup, terutama ketika ada deadline massal untuk laporan praktikum, tugas presentasi dan pre-test praktikum, datang bersamaan terus menerus tak ada habisnya.Â
Di saat-saat seperti itulah kesabaran dan jiwa pejuangmu dibutuhkan.
Rutinitas kehidupan mahasiswa farmasi yang hanya terpusat pada siklus praktikum - laporan - presentasi - ujian, lambat laun akan membawamu pada satu momen dimana kamu merasa habis kesabaran dan ingin diam saja tanpa melakukan apa-apa. Dan ada kemungkinan juga kamu akan mengalami stres.
Coba usahakan untuk mengenali sumber stres kita, misalnya tugas yang menumpuk, sedang melewati minggu ujian, praktikum yang padat dan lainnya. Dengan mengenali sumber stres kita, maka kita akan lebih mudah untuk mengantisipasinya.
Namun yang paling penting adalah bagaimana kita bisa selalu menemukan cara untuk kembali bersemangat. Misalnya beristirahat sejenak atau keluar dari rutinitas dan menjalankan hobi di akhir minggu, hingga sekadar menertawakan kesibukan diri sendiri atau membuat jokes ala farmasi bersama dengan teman yang lain.
3. Susun Strategi
Oke, mungkin tidak hanya mahasiswa farmasi yang harus punya strategi dalam menjalani perkuliahan. Tapi tetap saja hal ini harus diterapkan supaya kamu bisa lulus tepat waktu.Â
Tentunya kamu tidak ingin kan, kalau kelulusanmu tertunda? Kelulusan yang tertunda hanya akan memperbesar biaya kuliah hingga menunda rencana masa depanmu seperti memulai karir atau bahkan menikah? Wew..