Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menikah Dulu atau Karier Dulu?

27 September 2019   17:54 Diperbarui: 29 September 2019   03:53 2068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikah (Ilustrasi: fimela.com)

Begitu pun pria, berusaha bersikap layaknya seorang suami yang bisa memimpin keluarga, mendukung istrinya, menafkahi keluarga dan lainnya. Namun sebaiknya suami juga ikut berpartisipasi dalam pekerjaan rumah tangga.

Dalam hal pekerjaan rumah tangga pun keduanya harus bisa membagi tugas. Jangan sampai masing-masing maunya dilayani. Apalagi kalau keduanya sama-sama bekerja, atau salah satu sambil kuliah. 

Sudah lelah karena pekerjaan di luar rumah dan tugas kuliah, jangan sampai pekerjaan rumah tangga jadi beban karena masing-masing tidak mau saling membantu.

Setelah mental dan fisik dirasa siap, kondisi finansial juga tak kalah penting untuk diperhatikan. Biasanya kemapanan finansial ini lebih ditujukan ke pihak pria (meskipun sekarang wanita juga sudah banyak yang mempersiapkan hal tersebut) karena dialah yang akan jadi kepala keluarga.

Maka tidak heran seorang pria yang ingin menikah akan bertanya pada dirinya sendiri "Bagaimana saya bisa menafkahi keluarga saya?"Jadi kalau si pria sendiri belum mapan (apalagi wanitanya juga), cepat atau lambat keuangan akan terus menjadi sumber masalah. 

Ingat, berumah tangga bukan soal cinta semata. Kalau kondisi finansial belum mendukung, mau makan apa setelah menikah nanti? Makan tuh cinta. Well, memang uang bukan segalanya, tapi tanpa uang kita juga tidak bisa apa-apa ya kan?

Melanjutkan Sekolah atau Berkarir Dulu

Pilihan sebaliknya ini sejujurnya sesuai dengan pendapat ideal saya. Setelah lulus kuliah, saya lebih memilih melanjutkan sekolah (jika kondisi keuangan memungkinkan) atau bekerja. 

Dengan demikian saya bisa memiliki banyak waktu untuk fokus mengembangkan diri, berkarir, memperluas pergaulan dan pandangan tentang hidup.

Banyak yang mengatakan bahwa wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi sampai lama, karena toh ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga. Eh tapi siapa bilang ibu rumah tangga tidak boleh sekolah tinggi-tinggi? 

Kalau tidak sekolah, bagaimana bisa dia mendidik anaknya nanti? Bagaimana dia bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan anaknya? Bagaimana dia bisa mengatur keuangan rumah tangga?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun