4. Tidak semua makanan lokal harus dicoba
Kalau saya pergi ke suatu daerah atau negara baru, sebisa mungkin saya mencoba langsung makanan lokal (khas daerah setempat). Tapi saya tidak pernah memaksakan untuk mencoba semua makanan lokal, karena belum tentu makanan "asing" tersebut cocok di perut saya.
Contoh, waktu saya ke Korea, saya diajak mencoba makan gurita hidup. Di Korea, gurita hidup termasuk salah satu kuliner ekstrim lokal. Boro-boro makan gurita hidup, makan ikan mentah macam Sashimi saja saya tidak suka. Apalagi merasakan tentakel gurita bergerak-gerak di mulut saya karena melawan gigitan saya. Ieuh!
Pastinya, saya tidak ingin rencana perjalanan saya terganggu karena diare, alergi atau keracunan makanan setelah bela-belain mencoba makanan lokal.
Tipikal orang-orang kita, masih banyak yang punya mindset bahwa harga barang-barang di luar negeri lebih murah. Jadi kalau sudah merencanakan traveling ke luar negeri, pasti mampir ke pusat perbelanjaan.Â
Awalnya sih sudah membuat daftar barang yang akan dibeli, tapi setelah melihat barang lain, maunya diborong semua sampai koper overloaded. Padahal kalau dihitung-hitung kurs, pajak dan lain-lainnya, harganya beti (beda tipis) dengan yang dijual di Indonesia.
Kecuali kita tahu benar perbedaan harga normal dari barang yang dijual di Indonesia dan di luar negeri, ya saya kira kita tidak perlu latah untuk membeli barang tersebut seperti yang orang lain lakukan.
Saya sendiri pernah mengalami hal serupa waktu saya ke China dulu sekali. Anggapan saya barang-barang China pasti lebih murah. Apalagi teman-teman saya banyak yang belanja ini-itu dengan alasan lebih murah.Â
Gara-gara latah, saya menyesal begitu sampai di Indonesia karena kalau dihitung-hitung harganya gak beda jauh dengan Indonesia.
Kalau sedang traveling, usahakan untuk belanja seperlunya. Lagipula, biasanya custom Indonesia memberikan batasan nominal harga barang yang kita beli di luar negeri.Â
Biasanya maksimum 250 USD untuk per orang atau 1.000 USD per keluarga. Jika melebihi, tentunya akan dikenakan pajak impor saat tiba di Indonesia. Nah kalau kena pajak impor juga, bisa jadi kan harga belanjaanmu jadi sama atau lebih mahal dari Indonesia?
6. Tidak semua suvenir harus di koleksi.
Beberapa orang ada yang suka mengumpulkan suvenir khas dari daerah atau negara yang dikunjungi. Saya sendiri juga suka mengoleksi suvenir berupa boneka yang mengenakan pakaian tradisional daerah setempat atau pajangan khas lainnya.