Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Gula, Pemanis Buatan dan "Sugar Tax"

8 Februari 2019   11:05 Diperbarui: 9 Februari 2019   11:00 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Membantu mengontrol Berat Badan

Perlu diketahui bahwa penghasil kalori terbesar adalah lemak, protein dan karbohidrat (termasuk gula).  Dan sesuai tren hidup sehat sekarang ini, orang-orang berlomba mengurangi atau paling tidak menyeimbangkan asupan senyawa tersebut ke dalam tubuh, termasuk gula.

Meski jauh berkali lipat lebih manis daripada gula, BTP pemanis umumnya mengandung jauh lebih sedikit kalori dibandingkan gula sehingga dipilih sebagai pengganti gula dalam makanan dan minuman. Oleh sebab itu penggunaan BTP pemanis paling tidak berkontribusi untuk membantu mengontrol berat badan, tentunya disertai dengan pola diet tertentu serta olahraga dan asupan gizi seimbang.

2. Membantu mengurangi Resiko Diabetes

BTP pemanis tidak menimbulkan respon yang sama dengan gula terhadap produksi dan aktivitas  Insulin (hormon yang berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen/gula otot), oleh sebab itu BTP pemanis biasa digunakan oleh penderita Diabetes untuk membantu mengontrol kadar glukosa dalam darah, tanpa harus  menderita akibat rasa makanan yang tidak enak.

3. Kesehatan Gigi

Tidak seperti gula yang dapat menimbulkan kerusakan gigi, BTP pemanis mungkin memiliki  peran terhadap kesehatan gigi misalnya mencegah karies gigi, karena tidak bersifat kariogenik. Meski begitu, karena belum ada data ilmiah yang memadai, belum bisa disimpulkan juga bahwa konsumsi BTP pemanis (Xylitol misalnya) lebih baik untuk mencegah karies gigi.

Yang perlu dicatat bahwa disamping kebaikan-kebaikan tersebut, bukan berarti penggunaannya boleh sembarangan karena dapat menimbulkan kerugian tertentu, misal:

1. Kontraindikasi bagi penderita Phenylketonuria (PKU)

BTP pemanis  tertentu seperti Aspartame dikontraindikasikan (dilarang penggunaannya) oleh penderita PKU, yakni sebuah gangguan yang sifatnya genetik dimana tubuh penderita sulit memetabolisme senyawa asam amino Phenylalanine. Kadar Phenylalanin berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan resiko kecacatan intelektual yang ditandai dengan kejang, tumbuh kembang yang terlambat, dan masalah perilaku. 

Dan karena Aspartame mengandung senyawa Phenylalanine, maka pemanis ini tidak boleh dikonsumsi oleh penderita PKU. Dan sesuai ketentuan labeling pada kemasan pangan, informasi ini harus di-declare supaya bisa menjadi perhatian bagi penderita PKU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun