Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Setelah Valsartan, Kini Losartan dan Irbesartan Juga Ditarik

29 Januari 2019   17:53 Diperbarui: 30 Januari 2019   13:09 4999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: moffitt.org

Selain PBF, industri farmasi sebagai pelaku produksi obat sebaiknya juga sudah mulai aware dengan isu-isu impurities ini. Kualitas suatu obat dapat dilihat melalui hasil analisa bahan baku aktif maupun produk jadi yang mengacu pada monografi-monografi terbaru.

Namun memang perlu dipahami bahwa untuk untuk memenuhi standar monografi terbaru diperlukan biaya besar (padat modal) dan waktu pengembangan (development).

Inilah resiko di dunia farmasi dalam memproduksi obat yang memenuhi standar keamanan dan khasiat bagi pasien. Karena pada dasarnya obat adalah racun, namun pada dosis tertentu dapat bermanfaat bagi manusia.

Jadi, jika racun ini tidak dimonitor dengan ketat, tentu akan berpotensi merugikan pasien.

Referensi: EPA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun