Sebaik-baiknya komposisi yang terkandung dalam energy drink, cairan terbaik untuk hidrasi adalah air putih yang tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Pun sama halnya dengan produk-produk cairan elektrolit, meskipun memiliki kandungan yang lebih 'ringan' daripada energy drink, tetap lebih baik air putih.
Merasa 'terburu-buru' adalah tanda overdosis stimulan & vitamin
Setelah mengkonsumsi energy drink, apakah Anda merasa denyut jantung berdetak cepat dan tidak biasa? Atau mengalami keringat berlebih walaupun hanya sedang beraktivitas ringan? Atau merasa sampai kelelahan?
Bisa jadi itu merupakan tanda overdosis stimulan atau vitamin (misalnya vitamin B3). Perlu diketahui, bahwa efek kafein adalah dose-dependent (tergantung dosis). Semakin tinggi dosis, semakin hebat pula efek yang dirasakan. Apalagi jika dikonsumsi oleh orang yang memiliki toleransi rendah, maka kemungkinan terjadinya overdosis sangatlah tinggi.
Dapat mengandung lebih banyak kafein daripada minuman bersoda
Perlu diketahui bahwa setiap negara memiliki standar berbeda tentang kandungan kafein dalam produk energy drink. Oleh sebab itu, bisa saja dalam satu produk energy drink, kandungan kafein-nya dua hingga empat kali lebih banyak daripada minuman bersoda lainnya.
Jangan terlalu mengandalkan label untuk menentukan produk tersebut aman atau tidak
Seperti poin sebelumnya, karena setiap negara memiliki standar yang berbeda tentang kandungan kafein dalam minuman berenergi, maka kategori produk tersebut bisa berbeda pula di setiap negara.
Ada yang mengklasifikasikannya sebagai makanan, ada pula yang menggolongkannya sebagai suplemen makanan. Untuk kategori makanan, biasanya pada kemasan akan tertera Nutrition Facts. Tapi bukan berarti energy drink yang digolongkan sebagai makanan akan lebih aman dari suplemen makanan.
Target pemasaran kadang tidak sesuai regulasi
Minuman berenergi seharusnya dikonsumsi oleh orang dewasa. Tapi faktanya anak-anak di bawah umur banyak juga yang mengkonsumsi, misalnya kaum remaja setara SMP/SMA atau atlet-atlet muda.