Dan setelah itu saya kembali mem-posting beberapa artikel. Namun karena pada masa-masa itu saya berada di perkuliahan tingkat akhir plus lupa password karena saking lamanya tidak memposting tulisan, jadilah saya vakum hingga kembali menulis tahun 2016.Â
Dan sejak saat itu saya terus mencoba untuk tetap konsisten menghasilkan tulisan yang baik dan bertekad memperoleh verifikasi biru dari Kompasiana.
Oke, lalu mengapa harus menulis?
Menurut KBBI, Menulis berarti membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur dan sebagainya) atau melahirkan pikiran atau perasaan atau menggambar atau melukis atau membatik.
Mungkin semua orang bisa menulis, tapi nyatanya tidak semua orang bisa menulis. Bingung?Â
Jelas, karena saya tidak bisa menemukan dua kata untuk membedakan antara menulis yang melibatkan pemikiran dan menulis yang tidak melibatkan pemikiran, karena keduanya melahirkan wujud yang sama yakni tulisan.
Ketika kita menulis tanpa melibatkan pemikiran, misalnya menyalin, mungkin siapapun bisa saja melakukan. Tapi ketika kita menulis untuk menuangkan dan menerjemahkan apa yang dilihat, dipikirkan dan dirasakan, tidak semua orang bisa melakukannya. Saat menulis artikel ini saja saya mikir loh..
Menulis juga berarti merangkai kata, kalimat dan paragraf menjadi sebuah narasi yang seharusnya bisa dibaca dan dipahami oleh semua yang membacanya.Â
Dan untuk bisa menulis seperti ini tentunya dibutuhkan latihan terus-menerus. Meski begitu latihan menulis saja tidak cukup, karena untuk dapat menulis dengan baik kita juga perlu memperkaya kosakata.
Untuk itu kita juga harus sering-sering membaca supaya kita terbiasa dengan pola kata dan kalimat yang benar dan umum digunakan.