Bisnis syariah semakin diminati oleh masyarakat modern. Banyak orang mulai sadar bahwa berbisnis tidak hanya soal keuntungan, tetapi juga keberkahan. Dalam Islam, kita punya banyak teladan dalam dunia bisnis, salah satunya adalah Abdurrahman bin Auf, sahabat Nabi SAW yang terkenal sebagai saudagar kaya raya yang dermawan.
Bagaimana cara Abdurrahman bin Auf berbisnis? Dan apa hubungannya dengan tren bisnis syariah saat ini? Yuk, kita bahas!
1. Jujur dan Amanah sebagai Kunci Utama Keberkahan
Ketika Abdurrahman bin Auf hijrah ke Madinah, ia datang tanpa harta. Namun, dengan kejujuran dan amanahnya, ia berhasil membangun kembali bisnisnya dari nol hingga menjadi seorang miliarder di zamannya. Ia berkata: "Tunjukkan kepadaku di mana pasar", Â saat beliau ditawari setengah dari harta saudara Ansharnya.
Dengan modal kerja keras dan kejujurannya, ia berhasil membangun bisnis besar yang penuh berkah. Ini sejalan dengan prinsip bisnis syariah saat ini, di mana transparansi dan kejujuran adalah hal utama dalam transaksi.
Dari sikap jujur dan Amanah Abdurhaman bin Auf tersebut kita dapat belajar bahwa sukses dalam bisnis, jangan hanya mengejar keuntungan, tetapi pastikan bisnis kita jujur, tidak menipu, dan sesuai dengan prinsip Islam.
2. Menghindari Riba dan Transaksi Haram
Abdurrahman bin Auf sangat berhati-hati dalam bisnisnya. Ia menghindari transaksi yang mengandung riba, penipuan, dan ketidakjelasan (gharar). Saat ini, masyarakat semakin sadar akan bahaya riba, sehingga bisnis berbasis syariah seperti perbankan syariah, investasi halal, dan perdagangan tanpa unsur riba semakin diminati.
Sebagai seorang muslim yang meneladani Rasulullah, maka kita dapat mengambil pelajaran juga dari para sahabatnya termasuk dalam berbisnis. Sehingga kita bisa menjadi bagian dari bisnis syariah yang semakin berkembang pesat karena masyarakat ingin mendapatkan keuntungan yang halal dan berkah, bukan sekadar materi yang banyak tetapi tidak berkah.
3. Memberi Manfaat untuk Orang Lain
Abdurrahman bin Auf tidak hanya fokus memperkaya diri sendiri, tetapi juga sering bersedekah dan membantu sesama. Ia bahkan pernah menyumbangkan 500 ekor kuda dan 1.500 unta untuk jihad di jalan Allah.