"Tidak! cintaku kepada Ratih itu murni, Tidak seperti ibu yang katanya mencintaiku tetapi menyakiti orang yang kucintai, itu sama saja dengan menyakitiku ibu."
"Anak yang tak tau diuntung, wanita seperti dia itu pantas untuk dibunuh, kau tidak ingat betapa tersiksanya dirimu ketika ditinggalkan olehnya? Apa kau masih mau membelanya."
"Ibu tolong hentikan semua ini, aku mencintai kalian berdua dan tidak akan sanggup untuk ditinggalkan salah satu dari kalian." Ucap Prapto sambil menangis memohon pada ibunya.
"Akan kubunuh dia!"
Banaspati denag cepat bergerak menyambar tubuh Ratih, tapi prapto tidak tinggal diam. Sebelum Banaspati sampai kepada Ratih, Prapto dengan kesadaran penuh menghampiri Banaspati dan dengan perlahan tubuhnya mulai terbakar.
"Jika aku harus kehilangan salah satu dari kalian, Maka aku saja yang akan menghilang" Kata-kata terakhir yang diucapkan prapto sebelum tubuhnya habis terbakar dan hanya menyisakan abu dan kenangan yang mendalam.
Ibunya pun menangis dengan penuh penyesalan akan segala perbuatannya. Ratih kini  telah sadarkan diri dan sembuh seutuhnya dari sihir yang selama ini telah menguasai tubuhnya. Akan tetapi, hatinya kini sangat sakit karena harus menyisakan duka mendalam atas kehilangan orang terkasih yang tidak akan pernah kembali lagi sampai kapanpun.
THE END
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H