Mohon tunggu...
Irma latifatul Muazaroh
Irma latifatul Muazaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI Al-Anwar Sarang Rembang Jawa Tengah

Setiap kalimat adalah jejak, setiap tulisan adalah perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Banaspati

11 November 2024   09:15 Diperbarui: 11 November 2024   09:27 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pngtree.com

"Tidak! cintaku kepada Ratih itu murni, Tidak seperti ibu yang katanya mencintaiku tetapi menyakiti orang yang kucintai, itu sama saja dengan menyakitiku ibu."

"Anak yang tak tau diuntung, wanita seperti dia itu pantas untuk dibunuh, kau tidak ingat betapa tersiksanya dirimu ketika ditinggalkan olehnya? Apa kau masih mau membelanya."

"Ibu tolong hentikan semua ini, aku mencintai kalian berdua dan tidak akan sanggup untuk ditinggalkan salah satu dari kalian." Ucap Prapto sambil menangis memohon pada ibunya.

"Akan kubunuh dia!"

Banaspati denag cepat bergerak menyambar tubuh Ratih, tapi prapto tidak tinggal diam. Sebelum Banaspati sampai kepada Ratih, Prapto dengan kesadaran penuh menghampiri Banaspati dan dengan perlahan tubuhnya mulai terbakar.

"Jika aku harus kehilangan salah satu dari kalian, Maka aku saja yang akan menghilang" Kata-kata terakhir yang diucapkan prapto sebelum tubuhnya habis terbakar dan hanya menyisakan abu dan kenangan yang mendalam.

Ibunya pun menangis dengan penuh penyesalan akan segala perbuatannya. Ratih kini  telah sadarkan diri dan sembuh seutuhnya dari sihir yang selama ini telah menguasai tubuhnya. Akan tetapi, hatinya kini sangat sakit karena harus menyisakan duka mendalam atas kehilangan orang terkasih yang tidak akan pernah kembali lagi sampai kapanpun.

THE END

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun