"Aku juga akan menjaganya, karena bagiku Ratih adalah segalanya. Memangnya sihir seperti apa yang orang itu kirimkan pada Ratih?"
"Banaspati, itu adalah roh jahat yang memiliki wujud seperti api dan elemen utama api. Banaspati dipercaya memiliki kekuatan besar dan bisa ditemukan di hutan atau digunakan oleh dukun untuk ilmu hitam." Ucap seorang misterius yang juga ada didalam kamar Ratih.
"Dia adalah Mbah Djo, orang pintar yang mengawasi ratih." Jelas bapaknya Ratih.
***
Sudah tiga hari Prapto mendampingi Ratih, kini keadaanya sudah mulai membaik. Akan tetapi, disisi lain sang ibu sangat hawatir karena putranya pergi dari rumah tanpa izin. Sudah semua tetangga ditanyai tentang keberadaan sang anak, tapi tak ada yang tahu sama sekali tentang Prapto. Ia hampir menyerah sampai ia menemuakn seuntai kertas jatuh dibawah meja ruang tamu. Ia pun membuka dan membacanya, seketika wajahnya berubah menjadi merah padam, semua jari tangannya mengepal menandakan amarah yang sangat besar. Kertas itupun disobek dan diinjak-injak ketanah. Tanpa berpikir panjang, sang ibu pergi ke tengah hutan membuat suatu ritual yang sepertinya bukan pertamakali ia dilakukan.
Hari ini adalah ritual pelepasan sihir bagi Ratih, dengan ditemani oleh Mbah Djo, Prapto dan Bapaknya Ratih membawa tubuh Ratih kehutan untuk menarik kekuatan goib dari dalam raganya. Saat diperjalanan, terlihat sebuah cahaya terang yang mengukuti perjalanan rombongan Prapto. Mbah Djo memberi peringatan pada Prapto untu melindungi Ratih, karena Banaspati sedang mengincar ratih untuk membunuhnya, dengan berbagai jurus dikeluarkan, pertarungan sengitpun dimulai.
"Dukun ilmu hitam ini sangat kuat sekali, Sepertinya sebentar lagi dia akan menampakkan diri." Ucap Mbah Djo
Benar apa yang diucapkan Mbah Djo, Dukun ilmu hitam itu pun datang dengan mengenakan jubah lengkap dengan penutup kapala dan wajah. Adu kekuatanpun dimulai, Prapto membawa ratih untuk berlindung dari kejaran Banaspati, sementara bapak mencoba untuk melawan Banaspati tersebut dengan alat seadanya.
Mbah Djo pun melawan dukun itu sampai penutup kepalanya lepas.
"Ibu! Ternyata selama ini ibu adalah dukun yang menyakiti Ratih?" Ucap Prapto
"Bocah sialan, wanita seperti dia itu hanya bisa mengecewakan dan tidak pantas untuk diperjuangkan!" Ucap dukun itu sambil mengeluarkan kekuatannya.