Mohon tunggu...
Irma Damayanti
Irma Damayanti Mohon Tunggu... -

Students of State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang II Social Science Education Department II Institution of Studies, Research and Development for Student II Muhammadiyah Students Association

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Terapi Berbasis Nalar Islam Atasi Jiwa yang Ambivalen

8 April 2016   17:46 Diperbarui: 8 April 2016   18:05 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sifat yang ambivalen akan berimplikasi pada penyelasan di kemudian hari, sebab ia menjadikan kita untuk menjadi orang lain. Terbiasa untuk mengulas sebuah senyuman ketika hati menangis, terbiasa berkata “baik-baik saja” ketika hati mengatakan bahwa sebenarnya sedang mengalami kesulitan. Sikap sepeti inilah yang kemudian akan menjatuhkan kita di kemudian hari.

Akhir kata, perlu kiranya ditanamkan pemahaman tentang bagaimana hati kita dikuasai oleh perassan negatif sehingga menyebabkan kita seolah terpaksa dan terbiasa mengerjakan sesuatu yang bertentangan dengan hati nurani, agama dan akal sehat. Menjadikan kita terbiasa hidup dalam kepura-puraan yang akhirnya merelakan integritas jati diri. Buku ini juga memaparkan manajemen psiokologi berbasis nalar islam, penyelesaian masalah berdasarkan nalar islam kontemporer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun