Saya sempat vakum menulis di Kompasiana akhir tahun, tepatnya bulan November dan Desember 2021. Saat itu alasan saya karena mulai jenuh dengan peraturan Kompasiana terkait topik pilihan.Â
Rasanya bosan sekali melihat beranda kompasiana diisi dengan topik pilihan. Kompasiana yang dulu lebih bewarna dengan ilmu pengetahuan dengan berbagai topik kini mulai terasa hitam putih. Satu sisi kompasiana memang perlu traffic tapi di satu sisi pemberlakuan aturan tersebut malah justru membuat banyak kompasianer mundur.Â
Memang k reward yang ditawarkan kompasiana cukup menggoda. Bagi saya k reward adalah salah satu bentuk apresiasi dari kompasiana terhadap penulisnya. Toh, Kompasiana besar karena penulisnya dan mendapat penghasilan dari tulisan para kompasianer.Â
Banyak juga platform lain yang memperoleh keuntungan seperti kompasiana namun, tidak memberi uang. Platform tersebut hanya memberikan poin yang pada akhirnya ditukar dengan uang dan memerlukan waktu yang sangat lama.Â
Ngomong-ngomong soal kompasianer. Dua bulan saya tidak menulis di Kompasiana dan tidak membukanya cukup membuat saya kaget. Hal tersebut karena beberapa kompasianer muda yang saya kenal mulai jarang menulis. Padahal dulu tulisan mereka sering saya baca.
Salah satu alasan bisa jadi karena topik pilihan atau dikarenakan kesibukan. Bagi saya penerapan topik pilihan yang dikaitkan dengan k reward cukup menganggu. Dua bulan absen di kompasiana saya tidak berhenti menulis. Saya memilih platform blog pribadi untuk menulis karena mudah dan terserah saya menulis apa saja. Jika pun ada hasil maka hasilnya masuk ke kantong pribadi.Â
Ada juga isu katanya kompasianer muda lebih banyak menulis artikel yang tidak bermutu dan minim ilmu pengetahuan. Saya sangat tidak setuju atas opini ini, bagaimana pun jelas terdapat perbedaan yang berbeda dari gaya penulisan kompasianer senior versus kompasianer muda. Yuk simak ulasan di bawah ini,Â
1. Kompasianer muda lebih suka menulis sesuatu yang trending, sedangkan kompasianer senior menulis pengalaman hidup atau hal yang berbau ekonomi.Â
Dari yang saya amati kompasianer senior lebih banyak membuat tulisan yang berkaitan dengan pengalaman hidup mereka. Saya suka sekali membaca tulisan Oma Rose tentang pengalaman traveling-nya.Â
Tulisan opa Tjip juga banyak menginspirasi saya karena kurang lebihnya beliau banyak bercerita tentang hidupnya yang hidup di pasar yang kumuh. Keberanian opa untuk keluar dari zona nyaman cukup menginpirasi.Â
Ada juga beberapa yang membahas tentang peraturan sekolah yang berkaitan dengan anak-anak. Beberapa juga membahas tentang naiknya harga sembako, rendahnya pendapatan, dan lain sebagainya.Â