Mohon tunggu...
irhamna
irhamna Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kebebasan

18 Agustus 2024   17:09 Diperbarui: 18 Agustus 2024   17:35 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Nyaris saja aku tertangkap" Katanya, memecah keheningan yang merebak.

"Tertangkap dari apa?" Mataku awas menatap sekeliling, sunyi yang kudapati seperti gelombang tanda-tanda bahaya. Aku masih menunggu jawabannya ketika asap rokok wanita cantik itu telah membumbung di udara. Abu rokoknya jatuh ke aspal, lalu ia menginjaknya dengan asal. Sedetik, matanya lekat-lekat menatapku, lagi.

"Aku harap kau percaya ceritaku" Katanya tak acuh.

"Aku berlari ke sini untuk apa?" Jawabku sambil ikut menyenderkan badan ke pagar besi.

Ia membalikkan badannya lalu kembali berjalan memunggungiku.

"Apa kau pernah begitu menginginkan sesuatu?" Ia melanjutkan jalan tanpa menghiraukan anggukanku.

"Aku belum pernah meminta suatu apa dalam hidup, namun kuharap Dia memberiku untuk kali ini" Ia terus berjalan dalam kegelapan seperti itu.

"Sebenarnya, apa itu kebebasan?" Tanyanya

"Aku pergi dari tempat yang kuanggap rumah, namun bagiku tidak ada yang namanya rumah dan keluarga"

Suatu kali dia berhenti berjalan, kemudian menungguku sampai berada di sampingnya.

"Rumah hanyalah tempat untuk berkumpulnya orang yang memiliki hubungan darah denganmu, tapi bukan hanya berarti dengan berhubungan atau terikat darah, lantas layak disebut keluarga"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun