Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Seni

Omong Kosong Bakat

6 Mei 2023   22:22 Diperbarui: 6 Mei 2023   22:32 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita awali dengan lima definisi.

1. Sense of Art, peka terhadap seni. Peka terhadap keindahan. Peka terhadap gejolak diri dan gejolak masyarakat.

2. Creative Thinking, berpikir kreatif memang lebih mudah kalau kita cuma membaca teori. Tidak perlu mencari informasi yang wow, fenomenal, heboh, fantastis, apalagi over-ora-umum.

3. Creative Work, kerja kreatif. Semua orang punya definisi-nya masing-masing. Kita tidak perlu berdebat soal definisi kreatif. Apa definisi-mu tentang 'kerja kreatif '? Nah, mulai dari situ.

4. Art Work, karya seni. Buatlah. Apapun itu yang kamu anggap kreasimu sendiri. Karya yang kamu buat sendiri. Meskipun masih meniru sana sini. Meskipun hanya ada sedikit modifikasi. Hargailah itu. Jadilah orang pertama yang paling terkesan dengan karyamu sendiri. Selama kamu belum merasa terkesan dengan karyamu sendiri. Belum merasa puas. Itu berarti, kamu harus berkreasi lebih banyak lagi.

5. Show, tampilkan. Jangan disimpan di laci. Jangan biarkan karyamu membusuk dalam gudang. Milikilah keberanian untuk menampilkan karya yang kamu buat.

Ingat, kreatifitas adalah proses. Cara menjadi kreatif termudah, terbaik dan termurah adalah dengan:

Bersedia untuk berproses.

Poin pentingnya, milyaran orang di dunia ini. Tanpa bersedia untuk melalui proses kreatif. Siapapun tak bisa jadi manusia kreatif.
Bersedia menanggung beban latihan yang menguras tenaga, pikiran dan perasaan. Bersedia untuk menghabiskan waktu berkutat dengan proses belajar banyak hal. Bersedia untuk merasakan lelahnya pikiran. Bersedia untuk berlatih ketika semua orang sedang tidur nyenyak. Bersedia untuk menanggung beratnya rindu.

Banyak orang genius yang malas. Akhirnya tak menghasilkan karya apapun.

Banyak orang biasa-biasa saja yang tekun. Tidak genius. Punya kemauan kuat untuk menekuni hal yang diinginkan. Bersedia melalui proses panjang. Bersedia untuk terlihat sebagai amatir. Bersedia untuk terlihat sebagai medioker. Hingga menuju puncak, menjadi pro.

Jangan bahas soal bakat.

Untuk menjadi kreatif, jangan pusingkan soal bakat. Kalau ada di benakmu, apakah aku berbakat? Cobalah untuk singkirkan pertanyaan seperti itu.

Belum apa-apa kamu sudah menggantungkan harapan yang berlebihan kepada bakat.

Bakat memang membuat setiap proses kreatif menjadi lebih ringan dan mudah. Tetapi itu bukan hal yang perlu dipikirkan di awal.
Sebagai pemula, cukup mulai dari pertanyaan yang paling mendasar, kreatifitas seperti apa yang saya inginkan? Pertanyaan ini menuntun pada tujuan akhir, yaitu karya. 

Karya seperti apa yang ingin kamu buat?

Tujuan menentukan arah perjalanan.

Berproses kreatif adalah perjalanan panjang. Banyak jam terbang yang harus diraih detik demi detik. Konon, untuk mencapai level PRO dalam hal apapun, dibutuhkan 10.000,- jam terbang. Sepuluh ribu jam latihan. Sepuluh ribu jam berkutat dalam proses yang penuh dengan peluh keringat, peras keringat, banting tulang, kaki di kepala, kepala di kaki.

Tentukan sejak awal mau kemana.

Bidang kreatif apa yang ingin ditekuni. Bidang mana yang primer, mana bidang sekunder. Karena memang manusia banyak yang punya kemampuan lebih untuk melamun. Merasa bisa multitasking setiap waktu. Merasa hebat dan merasa lebih dari orang lain dan egois.

Siapa idolamu di bidang yang kamu incar? Belajar dari mereka. Cari tahu sebanyak mungkin pemikiran mereka. Gali sebanyak yang kamu bisa. Bagaimana mereka melakukannya. Bagaimana mereka mengeksekusi ide menjadi nyata.

Memulai dari hal yang paling digemari.

Lakukan apa yang menjadi hobi kamu. Mulailah dari sana untuk berkarya. Lakukan hal-hal yang akan mendekatkan kamu kepada tujuanmu. Milikilah keberanian untuk memulai. Bersedia untuk terlihat sedang tertatih-tatih.

Siap menelan kegagalan.

Perjalanan masih jauh. Kegagalan hanyalah lembar kesebelas dari rangkaian 100 lembar menuju tujuan akhir yang ingin kamu capai dalam hidup. Tidak ada ceritanya sekali tembak langsung tepat sasaran. Sniper terbaik dalam sejarah umat manusia, pada tembakan pertama dalam hidupnya, apakah tepat sasaran?

Kegagalan adalah keniscayaan. Kita ambil contoh: penulis. Ketika menulis sesuatu, draft pertama selalu berupa sampah. Headline masih belum menarik. Tulisan masih belepotan. Logika tulisan masih kacau. Draft demi draft revisi harus dilalui. Harus dibayar dengan waktu yang tidak sebentar. Harus menguras energi lebih dari draft-draft sebelumnya. Effort lebih banyak.

Revisi demi revisi inilah latihan. Sikap bersedia untuk berproses. Dalam ketegangan latihan, kamu tidak akan sempat berpikir tentang bakat. Pikiran akan tertuju pada satu titik. Titik tujuan, titik dimana segala energi ditujukan. Muara perjalanan jauh menuju kreatifitas yang terpendam. Kreatifitas itu tenggelam dalam angan-angan kita tentang masa depan.

Hanya dengan mengerjakan hal-hal yang kita sukai, gemari, cintai. Pekerjaan menjadi terasa lebih ringan. Kegagalan dalam kita terima dengan lapang dada. Ora gur gelem penak'e, rak sudi rekasane.

Pada dasarnya cara termudah menjadi kreatif adalah dengan cara-cara yang sebenarnya kamu sudah tahu. Bahkan tanpa membaca artikel satu biji pun kamu tetap bisa menjadi kreatif. Tetap tahu cara menjadi kreatif Bahkan tanpa membaca buku cara menjadi kreatif. Kamu tetap bisa menjadi kreatif. Tanpa menonton video YouTube, cara menjadi kreatif. Kamu tetap bisa menjadi kreatif.

Cobalah, tanyakan kepada dirimu sendiri. Berjalanlah menuju cermin, ucapkan kepada orang di cermin itu, "Bagaimana cara menjadi kreatif?"

Gaya berpikir minimalis seperti itu saja, sudah cukup untuk membuat kamu mengerti cara-cara menjadi kreatif. Cara-cara yang tersedia di Internet selalu generik, bagaikan obat di apotek. Didesain cocok untuk dibaca semua orang. Artikel-artikel yang bertebaran di Internet tidak jarang hanya mengejar page one dan Iklan Google Adsense.

Mengolah perasaan. 

Jangan ambil pusing atas segala teori. Saya menulis ini bukan untuk berceramah dan khotbah bagaikan saya yang paling kreatif. Artikel Tips ini lebih cocok sebagai Artikel Reminder yang saya tulis untuk saya renungi dan amalkan. Kamu pasti bisa menjadi kreatif dengan caramu sendiri. Selama kamu berproses, berprogres dan pantang menyerah. 

Ingatlah, kamu memang bisa menjadi kreatif dengan berbagai cara. Tetapi ada satu hal yang paling mendasar soal berkreasi, berkarya dan berkreativitas. 

Cara terbaik untuk menjadi tidak kreatif adalah dengan tidak melakukan apa-apa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun