Saat mengajar di kelas XI H ini pula saya mendapatkan berbagai informasi dan pengetahuan baru tentang cara – cara membuat media pembelajaran yang menyenangkan dan cara – cara membuat soal ulangan harian dengan karakteristik High Order Thinking Skill (HOTS).Â
Pengalaman – pengalaman yang saya dapatkan selama mengajar di kelas XII IPS 3 dan XI H merupakan hal bermakna baik dalam hal persiapan, pelaksanaan, dan pasca-pelaksanaan kegiatan mengajar di dua kelas tersebut, banyak hal baik yang bisa saya pelajari dan menjadi masukan untuk pengembangan kompetensi mengajar saya yang sudah sangat baik agar dapat dipertahankan.
Selain mengajar, membimbing siswa olimpiade geografi, serta melaksanakan kegiatan piket, saya juga diberikan amanah untuk membuat soal Penilaian Akhir Tahun untuk mata pelajaran geografi.Â
Saat diberikan arahan untuk membuat soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) tersebut saya merasa senang karena sebelumnya saya sudah memiliki ribuan bank soal yang dapat saya integrasi dan modifikasikan sesuai konteks dan materi serta menjadikannya sebagai soal Penilaian Akhir Tahun. Namun, saya tidak serta merta memasukkan soal yang ada di bank soal tersebut ke dalam soal PAT, melainkan saya menggunakannya hanya sebagai inspirasi dan model tentang bagaimana sebenarnya soal – soal tersebut bisa menjadi soal yang berkualitas.Â
Sebelumnya, pada semester 4 saya telah diajarkan tentang bagaimana cara membuat soal yang sesuai konteks materi dan berkualitas, mempertimbangkan level Taksonomi Bloom, dan membuat stimulus soal, mengimplementasikan pengetahuan tersebut ke dalam situasi nyata membuat saya benar – benar merasakan fungsi dari pengetahuan yang saya peroleh dari mata kuliah Pengembangan Instrumen Penilaian di semester 4 tersebut.
Pengalaman empat bulan menerapkan pengetahuan bersama dengan belajar di MAN 1 Malang memberikan saya pengalaman baik dan perspektif baru tentang bagaimana operasional sekolah sehari – harinya, bagaimana guru beserta staf kependidikan lainnya saling bekerja sama, dan memahami karakter siswa yang berbeda – beda.Â
Memahami bahwa bahkan antara mahasiswa yang berasal dari satu program studi yang sama memiliki perspektif dan pengetahuan berbeda – beda juga menambah pemahaman saya. Akhir kata, saya berterima kasih kepada guru pamong, dosen pembimbing, siswa, dan rekan mahasiswa yang telah bekerja sama untuk mewujudkan kegiatan Asistensi Mengajar (AM) sebagai program yang berjalan dengan lancar, berhasil dalam memberikan perspektif dan pengetahuan baru, dan tentu saja, sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H