Lebih lanjut, selama proses pembinaan olimpiade geografi yang dimulai sekitar 20 Februari sampai dengan akhir April, saya membina enam siswa dan siswi yang tergabung dalam ekstrakurikuler olimpiade geografi. Kegiatan yang saya lakukan dalam membina siswa dan siswi ini adalah penyajian materi dilanjutkan dengan latihan soal dan diakhiri dengan sesi tanya jawab, baik secara individu maupun bersama – sama.Â
Selain itu, saya juga melaksanakan sesi tanya jawab acak tentang materi – materi yang sudah dipelajari beberapa pertemuan sebelumnya. Hal ini diperuntukkan agar siswa konstan membaca dan selalu mengulang materi – materi yang disampaikan sebelumnya.Â
Selain bidang geografi, saya juga membina siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler kebumian, hal ini bagi saya mudah, sebab ibarat danau dan laut, kebumian pada dasarnya merupakan pendalaman dari geografi, dan perbedaannya hanya sedikit, bahwa pada kebumian tidak ada materi berkaitan dengan ilmu – ilmu sosial. Materi yang disajikan pada olimpiade geografi sudah sangat dalam sehingga materi kebumian bisa diintegrasikan di dalamnya.Â
Hasilnya? Pada Olimpiade Sains Nasional tingkat Kabupaten Malang, 2 siswi dari geografi dan 1 siswa dari kebumian berhasil melaju ke tingkat Provinsi Jawa Timur.
Tugas ketiga saya adalah dalam hal kegiatan yang sifatnya administratif, yaitu piket tata tertib, KBM, dan perpustakaan. Untuk mempersingkat cerita, kegiatan ini pada dasarnya berfungsi untuk menjaga kedisiplinan dari siswa. Misalnya, pada piket tata tertib, saya bertugas dalam hal pencatatan keluar – masuk dan perizinan siswa di MAN 1 Malang, karena lingkupnya satu sekolah, saya diajarkan oleh guru piket tentang jenis – jenis kartu izin, karakteristik perizinan siswa yang eligible untuk setiap jenis kartu, dan bagaimana merekapitulasikannya ke dalam buku besar, saya menyebutnya sebagai buku merah, karena sampulnya memang merah.
Kegiatan tata tertib juga berkaitan dengan pencatatan nama – nama siswa yang terlambat masuk, memastikan bahwa siswa hanya membawa barang yang fungsinya untuk belajar, dan kegiatan piket sapa siswa setiap harinya.Â
Lanjut pada kegiatan piket KBM, piket KBM ini berkaitan erat dengan penjadwalan pembunyian bel sekolah, melakukan inspeksi ke setiap kelas untuk memastikan bahwa guru masuk sesuai dengan jadwalnya masing – masing, dan mencegah siswa keluar dari kelas.
Kegiatan piket yang saya jalani di MAN 1 Malang selanjutnya adalah piket perpustakaan, sebagaimana umumnya piket perpustakaan, kegiatan utama dalam piket ini adalah merekapitulasikan, mencatat, dan mengelola data siswa dan siswi yang meminjam dan mengembalikan buku – buku.Â
Selain itu, saya juga belajar dari guru – guru piket perpustakaan tentang cara menyusun buku – buku sesuai kodifikasi dan topiknya masing – masing. Kegiatan piket yang saya lakukan ini memberikan wawasan dan keterampilan lebih dalam kepada saya tentang kegiatan – kegiatan yang sifatnya administratif di sekolah.
Sebagaimana yang saya sampaikan sebelumnya, saya diamanahi untuk mengajar dua kelas, yaitu kelas XII IPS 3 dan XI H. Kelas XI H sendiri saya ajar setelah bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.Â
Pada penempatan mengajar di kelas XI H saya mendapatkan setidaknya tujuh pertemuan untuk membahas bab terakhir dalam mata pelajaran geografi, yaitu tentang Mitigasi dan Adaptasi Kebencanaan. Dalam pembelajaran di kelas XI H saya belajar lebih banyak tentang bagaimana mengelola kelas, membuka dan menutup pembelajaran, dan melaksanakan kegiatan sumatif harian atau ulangan harian.Â