Mohon tunggu...
Irfan Fadil Siregar
Irfan Fadil Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Sumatera Utara

Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SUMATERA UTARA

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menumbuhkan Empati Panic Buying di Era Pandemi

13 Agustus 2020   17:20 Diperbarui: 13 Agustus 2020   17:23 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ditengah pandemic ini sedikitnya kita dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu dan mengurangi pemerintah yang tengah berjuang, bahu -- membahu, membasmi dan mengatasi sebaran virus berbahaya.

Patuhi arahan pemerintah, ditengah kondisi saat ini kita harus mematuhi arahan para pemimpin, pemangku kebijakan, agar penanganan dan upaya-upaya untuk menanggulangi pandemic dapat berjalan dengan baik. Misalkan seperti himbauan untuk tetap berada didalam rumah saja (stay at home). Jika memang tidak ada yang mendesak, mengapa harus memaksa diri keluar rumah. Semakin sering kita keluar rumah, semakin besar kemungkinan bertemu dengan oranglain.

Tidak panic buying, untuk apa kita membeli barang-barang atau kebutuhan pokok yang belum kita perlukan. Sikap waspada, perlu. antisipasi Tetapi ingat kita mestinya memiliki empati, kepedulian dan tenggang rasa kepada warga bangsa lainnya. Jika Karena kita memiliki uang untuk memborong lantas menghabiskan persediaan yang ada, sementara tetangga kita kelaparan, terjangkit penyakit, apakah kita akan merasa nyaman? Tetangga kita adalah benteng pertahan terluar sebelum rumah kita. Jika benteng diluar sana sudah runtuh, apakah rumah kita akanaman?

Mengembangkan empati, seseorang perlu berpikir setiap yang dilakukannya akan bedampak terhadap orang lain. Ketika ada godaan mulai terpengaruh melakukan panic buying ,segeralah untuk berfikir, kalau barang-barang yang dijual itu kita borong, mungkin ada orang lain yang lebih membutuhkan. Lagi pula, sadari bahwa bias jadi barang-barang itu sebenarnya bukan keharusan untuk kita. Jika melakukan social distancing, kamukan tidak membutuhkan masker. Sementara, antiseptic pun bukan kewajiban karena sabun untuk mencuci tangan bias sama efektifnya. Artinya, kita gak perlu melakukan panic buyingkan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun