Mohon tunggu...
moh irfan rizqy
moh irfan rizqy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

A student actively involved at Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, with a strong passion for organizations and politics, grew up in an environment surrounded by activists. This background has shaped the writer into an organizer capable of both leading and being led, always ready to collaborate effectively in a team. The writer’s organizational experience serves as a strong foundation, enabling them to quickly adapt to new environments and contribute positively.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kembang desa layu di kota

13 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   19:44 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/d9tkt7Bg615eF41fA

Sejak hari itu, Dini mulai memperbaiki hidupnya. Ia mulai mengurangi pergaulan dengan teman-teman yang membawanya ke dalam dunia yang semu. Ia kembali fokus pada kuliah, mengasah kemampuannya, dan mulai mengikuti berbagai kegiatan sosial yang lebih bermanfaat. Meski sulit, Dini berusaha untuk menemukan kembali dirinya yang pernah hilang.

Tahun demi tahun berlalu, dan Dini perlahan-lahan menemukan kembali arah hidupnya. Ia kembali merasa bangga dengan dirinya sendiri---gadis desa yang pernah terjatuh, namun akhirnya bangkit kembali. Ia tak lagi merasa terjebak dalam dunia yang penuh dengan kebohongan. Sebaliknya, ia kini bisa menikmati hidup dengan cara yang lebih sehat, lebih bermakna.

Di tengah keramaian Yogyakarta, di bawah langit yang penuh bintang, Dini akhirnya menyadari bahwa hidupnya tidak ditentukan oleh apa yang terjadi di luar, melainkan oleh bagaimana ia memilih untuk bangkit dan melangkah maju. Kembang desa yang layu di kota ini, akhirnya kembali mekar---lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih indah dari sebelumnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun