Ini termasuk kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi (seperti dalam kepemimpinan transformasional), memberikan struktur dan kejelasan (seperti dalam kepemimpinan transaksional), serta beradaptasi dengan kebutuhan pengikut yang berubah (seperti dalam kepemimpinan situasional).
Akhirnya, efektivitas kepemimpinan tidak hanya bergantung pada gaya atau pendekatan tertentu, tetapi juga pada integritas, kecerdasan emosional, dan komitmen pemimpin terhadap pengembangan diri dan organisasi secara berkelanjutan. Dengan memahami dan menguasai berbagai macam kepemimpinan, para pemimpin dapat lebih siap menghadapi tantangan kompleks dalam lanskap organisasi yang terus berevolusi.
Referensi:
Bass, B. M. (1985). Leadership and performance beyond expectations. Free Press.
Bass, B. M., & Avolio, B. J. (1990). Developing Transformational Leadership: 1992 and Beyond. Journal of European Industrial Training, 14(5).
Burns, J. M. (1978). Leadership. Harper & Row.
Gastil, J. (1994). A Definition and Illustration of Democratic Leadership. Human Relations, 47(8), 953--975.
Hersey, P., & Blanchard, K. H. (1969). Management of Organizational Behavior -- Utilizing Human Resources. Prentice Hall.
Lewin, K., Lippitt, R., & White, R. K. (1939). Patterns of aggressive behavior in experimentally created "social climates". The Journal of Social Psychology, 10(2), 269-299.
Northouse, P. G. (2021). Leadership: Theory and Practice (9th ed.). SAGE Publications.
Yukl, G. A. (2013). Leadership in Organizations (8th ed.). Pearson.