Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kalah 1-2 dari Makedonia Utara, Ada Apa dengan Jerman?

1 April 2021   10:12 Diperbarui: 1 April 2021   14:01 2432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil akhir laga Jerman vs North Macedonia, 1-2 untuk kemenangan tim tamu. | sumber: Twitter @DFB_Team

Pertandingan ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa telah usai digelar. Hasil mengejutkan terjadi di Grup J kala tim underdog, Makedonia Utara berhasil mencuri 3 poin dari markas Jerman.

Usai menang di 2 laga awal melawan Islandia (3-0) dan Rumania (0-1), Joachim Low membuat beberapa perubahan dalam susunan 11 pemainnya. Low merotasi beberapa posisi dan memberi kesempatan bermain beberapa pemain cadangannya.  

Bertanding di MSV-Arena, Duisburg, Jerman turun dengan formasi 4-3-3. Sama seperti di 2 laga awal, bedanya gawang Jerman kini dikawal Marc-Andre Ter Stegen. Kiper utama Barcelona itu menggantikan posisi Manuel Neuer.

Di posisi bek kiri, Low memberi kesempatan main kepada penggawa Atalanta, Robin Gosens. Gosens menggantikan posisi Lukas Klosterman sekaligus menggeser posisi Ginter dan Emre Can ke bek kanan. Di barisan penyerang, Low masih bermain tanpa striker murni.

Susunan pemain Jerman vs Makedonia Utara. | sumber: Twitter @dw_sports
Susunan pemain Jerman vs Makedonia Utara. | sumber: Twitter @dw_sports
Fatal! Perubahan kecil yang dilakukan Low justru berbuah petaka bagi timnas Jerman. Tanpa Manuel Neuer, gawang Jerman yang dikawal Ter Stegen bobol dua kali di masing-masing babak. Sistem pertahanan Jerman juga tak berjalan efektif.

Selain itu, serangan Jerman juga tidak mematikan. Penyelesaian peluang anak asuh Joachim Low juga buruk. Bayangkan, Jerman menguasai bola hingga nyaris 70%. 11 percobaan tembakan hanya 2 yang tepat sasaran.

Jalannya Pertandingan

Jerman sebetulnya memulai pertandingan dengan baik. Di menit ke-9, peluang bagus didapat Leon Goretzka. Sayang, sepakan Goretzka memanfaatkan umpan Kai Havertz masih membentur tiang gawang. 

Di babak pertama, Serge Gnabry memperoleh dua peluang bagus. Di menit ke-26, sepakan mendatar kaki kiri winger Bayern Munchen itu masih dapat diselamatkan oleh kaki kiper Makedonia Utara, Stole Dimitrievski. Empat menit berselang, Gnabry mendapat peluang lagi. Kali ini sepakan kaki kanannya dari dalam kotak penalti masih melambung di atas mistar gawang.

Petaka bagi Jerman datang di menit pertama babak tambahan waktu. Enis Bardhi berhasil mengirim umpan manis kepada Goran Pandev. Pandev yang berdiri bebas tanpa kawalan berhasil mendorong bola dari jarak dekat. Ter Stegen gagal menepisnya dan Makedonia Utara menutup babak pertama dengan keunggulan 1-0.

Di menit ke-56, Joachim Low mengganti dua pemain. Gosens dan Havertz ditarik dan diganti oleh Amin Younes dan Timo Werner. Alhasil, formasi Jerman berubah jadi 3-5-2 dengan Gnabry dan Werner sebagai ujung tombak.

Perubahan tersebut membuat Jerman dipenuhi pemain bertipe menyerang dan hasilnya, mereka lebih sering masuk kotak penalti lawan. Jerman akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-63 setelah Leroy Sane dilanggar di kotak penalti. Ilkay Gundogan yang jadi eksekutor sukses mengecoh Dimitrievski.

Di menit ke-80, Jerman bisa saja berbalik unggul dan mengakhiri laga dengan kemenangan. Sayangnya, Timo Werner yang tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Dimitrievski gagal menyelesaikan umpan silang Leroy Sane. Sepakan kaki kiri striker Chelsea itu malah melebar menjauhi gawang Makedonia Utara.

Lima menit berselang, tim tamu berhasil mencetak gol kemenangan. Memanfaatkan umpan silang dari sisi kanan pertahanan Jerman, sepakan Elif Elmas dari dalam kotak penalti gagal dihalau Ter Stegen. Gol tersebut jadi gol terakhir dan memastikan kemenangan tandang mengejutkan Makedonia Utara atas Jerman.

Momen Timo Werner gagal menyelesaikan peluang manis di depan gawang Makedonia Utara. | sumber: Tangkapan layar Youtube @German Football
Momen Timo Werner gagal menyelesaikan peluang manis di depan gawang Makedonia Utara. | sumber: Tangkapan layar Youtube @German Football

Alarm Kekhawatiran Jerman Jelang Euro 2020

Kekalahan 1-2 atas Makedonia Utara membuat posisi Jerman di klasemen grup J kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa turun ke peringkat 3. Jerman baru mengumpulkan 6 poin, sama seperti Makedonia Utara dan tertinggal 3 poin dari Armenia yang memenangi 3 pertandingan pertama.

Kekalahan tersebut juga jadi pemberitaan utama media Jerman. Pasalnya, ini laga laga kualifikasi terakhir timnas Jerman di bawah asuhan Joachim Low. Pelatih 61 tahun itu diketahui akan mundur dari jabatan yang sudah ia emban sejak 2006 lalu usai gelaran Euro 2020.

Kekalahan tersebut juga jadi alarm kekhawatiran bagi Jerman. Pasalnya, Euro 2020 akan kickoff kurang dari 3 bulan lagi. Sementara, penampilan Jerman terlihat belum meyakinkan. Alhasil, Low mendapat kritik di akhir jabatannya.

Salah satunya datang dari presiden Bayern Munchen, Uli Hoeness. Dia menyarankan Low untuk kembali memanggil 3 pemain senior, yaitu Mats Hummels, Jerome Boateng, dan Thomas Muller. Ketiganya diketahui sudah tak dipanggil Low usai Piala Dunia 2018 dengan dalih regenerasi.

"Hummels adalah pemain dengan kemampuan aerial yang kuat dan seseorang yang memiliki banyak pengalaman. Dia pasti bisa memberi tim ini sesuatu. Muller juga pasti termasuk dalam skuad. Dia selalu bagus untuk mencetak gol dan bisa membantu tim mana pun di dunia dalam situasi tertentu," kata Hoeness kepada RTL dikutip dari stadiumastro.com (1/4).

Low langsung menjawab saran tersebut. Setelah pertandingan melawan Makedonia Utara, Low berkata kepada RTL bahwa dirinya bakal memberi kepastian di bulan Mei nanti.

"Pertanyaan ini (tentang pemain yang absen dari panggilan timnas) tidak bisa dijawab sekarang. Keputusan akan diambil pada bulan Mei. Ini adalah sesuatu yang harus dipikirkan dalam beberapa hari dan minggu ke depan," kata Low kepada RTL dikutip dari stadiumastro.com(1/4).

Low masih punya waktu untuk memikirkan pilihan pemain yang akan ia bawa di Euro 2020. Diketahui bahwa timnas Jerman akan mengumumkan skuad Euro 2020 pada 18 Mei nanti. Namun, sebelum itu Low harus memikirkan performa anak asuhnya yang belum meyakinkan.

Ada Apa Dengan Jerman?

Tiga pertandingan terakhir timnas Jerman berakhir dengan 2 kemenangan dan sekali kalah. Mencetak 5 gol dan kebobolan 2 gol. Masalahnya, kekalahan tersebut hadir dari Makedonia Utara, negara berperingkat 65. Jauh dari Jerman yang menghuni peringkat 13 dunia (per 18 Februari 2021).

Bila mundur ke tahun 2020, hasil timnas Jerman lebih buruk lagi. Die Mannschaft -julukan timnas Jerman- hanya meraih 3 kemenangan dari 8 laga. Rinciannya, 3 kali menang, 4 kali imbang, dan sekali kalah.

Tiga dari 4 hasil imbang itu bahkan didapat Jerman usai kecolongan di menit-menit akhir. Melawan Spanyol dan Swiss di UEFA Nations League serta Turki di pertandingan persahabatan, Jerman selalu gagal menang meski selalu mencetak gol terlebih dahulu.

Tiga kemenangan yang diraih Jerman di tahun 2020 juga bukan datang dari tim kuat. Memang sudah seharusnya Jerman menang atas Ukraina dan Ceko. Namun, satu kekalahan di akhir tahun 2020 terasa snagat menyakitkan.

Berjumpa dengan Spanyol di ajang UEFA Nations League tahun lalu, Die Mannschaft dilumat enam gol tanpa balas oleh tuan rumah, La Furia Roja. Sebuah hasil yang sangat tidak mencerminkan kualitas timnas Jerman sebagai juara Piala Dunia 2014.

Berbahaya! Sebab, Jerman tergabung di Grup F Euro 2020 dan akan berjumpa dengan dua negara kuat, Prancis juara Piala Dunia 2018, Portugal juara Euro 2016, dan tim kuda hitam Hungaria yang sedang membangun kembali kekuatan sepak bolanya.

Wajar bila Joachim Low jadi sararan kritik publik Jerman. Penampilan Die Mannschaft yang katanya spesialis turnamen belum meyakinkan. Langkah Jerman dijamin berat. Low memang banyak memberi kesempatan main bagi para pemain muda dan debutan. Sayangnya, sejak 2018 hingga sekarang, performa para pemain tersebut belum membuahkan hasil bagus.

Saran Uli Hoeness memang ada benarnya. Sejak gagal total di Piala Dunia 2018, Low banyak meninggalkan pemain tuanya. Ini berbeda dengan langkah Prancis dan Portugal yang masih menyisakan pemain senior dalam skuadnya jelang Euro 2020.

Prancis masih mempertahankan Giroud, Griezmann, Kante, Mbappe, Lloris, Pavard, Pogba, hingga Varane. Sementara Portugal juga masih memanggil pemain senior semacam Rui Patricio, Jose Fonte, Joao Moutinho, Pepe, dan tentu saja Cristiano Ronaldo. Semua nama kawakan tersebut dipadukan dengan pemain muda dan debutan. Alhasil, permainan Prancis dan Portugal lebih variatif dan sedap dipandang.

Sementara itu, situasi di timnas Jerman sekarang memang banyak dihuni pemain muda dan pemain yang masih minim pengalaman di level tim nasional. Langkah Low memang tak salah, tetapi keputusannya bongkar pasang pemain dan meninggalkan pemain senior yang masih tampil impresif adalah keputusan yang patut dipertanyakan.

Joachim Low kecewa timnya kalah atas Makedonia Utara. | sumber: stadiumastro.com
Joachim Low kecewa timnya kalah atas Makedonia Utara. | sumber: stadiumastro.com
Seperti yang kita ketahui, Muller jadi bagian penting Bayern Munchen meraih trebble winner musim lalu. Muller bahkan mencatat 21 asis di Bundesliga tahun lalu sekaligus menjadikannya raja asis Bundesliga sepanjang sejarah. Musim lalu, Muller juga masih mampu mencetak 8 gol di Bundesliga.

Penampilan apik Muller masih berlanjut musim ini. 10 gol dan 14 asis ia cetak di 24 laga. Dengan usia yang baru 31 tahun dan masih menampilkan performa impresif, memanggil kembali Muller yang sudah mencetak 38 gol bagi timnas Jerman itu bukanlah pilihan yang salah.

Begitu juga dengan Boateng dan Hummels. Keduanya masih berusia 32 tahun, belum terlalu tua. Keduanya juga masih dipercaya jadi palang pintu Bayern Munchen dan Borussia Dortmund. Boateng masih mampu mencatat 1,4 intersep dan 2,3 sapuan sepanjang musim ini. Sementara Hummels mencatat 2,3 intersep dan 4 sapuan sepanjang musim ini.

Dengan fakta bahwa pertahanakan Jerman masih keropos dan lini serang yang tidak efektif, maka penting bagi Low untuk melirik opsi aman, yaitu memanggil pemain terbaik Jerman di tiap posisinya tanpa melihat umur dan tentunya mengesampingkan urusan personalnya.

Keputusan akhir soal skuad timnas Jerman ada di tangan Joachim Low. Low masih punya waktu hingga 18 Mei untuk memilih pemain yang akan mewakili Die Mannschaft di ajang Euro 2020. Masa baktinya akan segera berakhir dan takada salahnya ia memanggil lagi pemain yang ia tinggalkan dulu demi memberikan perpisahan manis bagi negaranya.   

@IrfanPras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun