Dengan bergabung ke Milan, bisa jadi Mandzukic tengah mencoba beruji nyali dan menghapus rasa sakit hatinya. Bisa jadi dia sedang mencoba membalas dendam kepada Juventus. Ya, siapa tahu kan? Soalnya, hingga artikel ini dibuat, belum ada keterangan resmi perihal alasan Mario Mandzukic menerima pinangan Milan.
Ibrahimovic-Mandzukic, Duet Maut yang Ditungu-tunggu
Sementara itu, legenda sekaligus mantan kapten Juventus, Alessandro Del Piero memuji langkah transfer Milan yang merekrut Mandzukic. Menurut Del Piero, Mandzukic bakal jadi tambahan amunisi yang bagus untuk Rossoneri. Â Â
"Transfer Mandzukic adalah transaksi bagus, sangat bagus di mata saya. Mandzukic adalah pemain yang sangat bagus dalam hal teknik, tapi juga memiliki daya juang tinggi. Mandzukic akan menyatu secara baik dengan Milan, sebab dirinya mengenal sepak bola Italia," tutur Del Piero dikutip dari kompas.com.
Setuju dengan pendapat Del Piero, saya juga menilai bahwa Mandzukic punya beberapa karakter yang mirip dengan striker utama Milan saat ini, Zlatan Ibrahimovic. Baik Zlatan dan Mandzukic kadang suka tengil saat berduel di atas lapangan, tetapi keduanya punya satu kesamaan pasti, yaitu umur hanyalah angka.
Pada musim panas 2010, ia pindah ke Jerman membela VfL Wolfsburg sebelum bergabung ke Bayern Munich usai mencetak 20 gol dalam 60 penampilan. Bersama Bayern, Mandzukic mencatat 88 penampilan dan mencetak 48 gol, serta jadi bagian skuad Bayern yang mendapat treble winner di tahun 2013.
Pada musim 2014/15, Mandzukic berlabuh ke Atletico Madrid dan sukses mencetak 20 gol dalam 43 penampilan sebelum bergabung dengan Juventus. Sementara itu, bersama timnas Kroasia, Mandzukic mengemas 89 caps dan jadi pencetak gol terbanyak kedua dalam sejarah timnas Kroasia di bawah Davor Suker dengan 33 golnya.
Masa keemasan Mario Mandzukic mungkin bisa dibilang sudah lewat. Namun, seperti halnya Zlatan Ibrahimovic, Mandzukic juga menolak tua dan sudah membuktikan kualitasnya dengan salah satu buktinya yaitu mengantar Kroasia jadi runner-up Piala Dunia 2018.
Pengalaman dan mentalitas juara adalah salah satu keunggulan Mandzukic. Sepanjang kariernya, dia juga sudah banyak mengangkat trofi. Ini adalah tambahan amunisi yang bagus di tengah skuad Milan yang dihuni banyak anak muda.
Seperti yang sudah disinggung, Mandzukic adalah seorang penyerang serbabisa yang bisa dipasang di berbagai posisi dengan tugas yang berbeda-beda. Jangkauannya luas dan dengan tinggi 190 cm, bola-bola atas tak jadi masalah bagi Mandzukic.
Salah satu keunggulan spesial Mandzukic adalah kemampuannya menahan bola. Walau berpostur tinggi, Mandzukic juga cukup baik dalam melakukan penetrasi. Soal penempatan posisi tak perlu diragukan. Pergerakan tanpa bolanya sangat menguntungkan rekan-rekannya.
Mengingat Milan masih bergantung pada sosok Zlatan Ibrahimovic dan Zlatan sendiri masih memperlihatkan keperkasaannya, rasanya Mandzukic memang bakal jadi pelapis Zlatan sebagai penyerang tengah. Namun, kembali lagi, Mario Mandzukic adalah seorang penyerang serbaguna.
Memasang Mandzukic sebagai winger untuk mendampingi Zlatan Ibrahimovic bisa jadi opsi bagus yang bisa dipilih Stefano Pioli. Bila Pioli punya pandangan sama, duet Ibrahimovic-Mandzukic sangat patut dinantikan. Ibrahimovic sendiri sudah sangat antusias dengan kedatangan Mandzukic sebagai rekan barunya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!