Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Olivier Giroud dan Eksistensi Striker Gaek di Eropa

4 Desember 2020   09:22 Diperbarui: 4 Desember 2020   09:39 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pergerakn Zlatan Ibrahimovic saat lepas dari jebakan offside pemain Udinese. Zlatan menerima umpan lambung dengan baik sebelum memberi asis untuk gol Kessie. | foto: Twiter @SavageFootballl

Proses gol ketiga Olivier Giroud vs Sevilla. Giroud menempatkan posisinya di antara 2 bek Sevilla dan melepaskan diri dari penjagaan ketat. | foto: Twitter @SavageFootballl
Proses gol ketiga Olivier Giroud vs Sevilla. Giroud menempatkan posisinya di antara 2 bek Sevilla dan melepaskan diri dari penjagaan ketat. | foto: Twitter @SavageFootballl
Misal dalam proses gol Olivier Giroud ke gawang Sevilla kemarin. Giroud dengan cerdik menempatkan posisinya, lepas dari kawalan bek Sevilla dan dengan mudah memenangi duel udara.

Ada 2 peran atau role yang biasa dimainkan striker gaek untuk menyiasati kondisi fisiknya. Pertama, bermain sebagai target man. Apa yang diperlihatkan Giroud bersama Chelsea dan timnas Prancis adalah contohnya.

Ingat kan, saat Prancis memenangi Piala Dunia 2018, Giroud selalu jadi striker pilihan utama Didier Deschamps walau hingga babak final Ia tak mencetak 1 gol pun. Namun, itulah peran Giroud. Dia jadi pemantul bola bagi Mbappe, Coman, atau Griezmann.

Begitu juga dengan Zlatan Ibrahimovic di Milan saat ini. Dengan postur tubuhnya yang tinggi, dia bisa jadi target man di depan gawang lawan yang mampu memenangi duel-duel udara.

Kedua, para striker gaek tadi bisa memainkan peran poacher, yaitu seorang striker yang tugasnya murni sebagai pencetak gol saja. Area operasinya hanya sekitaran kotak penalti. Dan contoh yang masih prima hingga saat ini ya Jamie Vardy.

Kedua peran tersebut tidak terlalu menuntut pergerakan yang banyak. Lebih kepada penempatan posisi, timing, dan insting. Itu kenapa, dua peran ini jadi pilihan striker gaek untuk unjuk gigi saat tampil karena tidak terlalu menguras tenaga.

Bila dulunya pemain-pemain tadi cukup eksplosif, kini kita melihat mereka bermain cukup berbeda. Satu hal lain yang mereka gunakan untuk menyiasati kecepatan lari yang menurun adalah melepaskan diri dari jebakan offside dengan positioning yang tepat.

Pergerakn Zlatan Ibrahimovic saat lepas dari jebakan offside pemain Udinese. Zlatan menerima umpan lambung dengan baik sebelum memberi asis untuk gol Kessie. | foto: Twiter @SavageFootballl
Pergerakn Zlatan Ibrahimovic saat lepas dari jebakan offside pemain Udinese. Zlatan menerima umpan lambung dengan baik sebelum memberi asis untuk gol Kessie. | foto: Twiter @SavageFootballl
Bukan sekadar penempatan posisi. Kemampuan tersebut dipadukan dengan pengalaman dan insting sebagai striker selama puluhan tahun untuk menunggu momen yang tepat sebelum berlari menyambut umpan. 

Akan tetapi, apa yang diperlihatkan Jamie Vardy bersama Leicester City dan Cristiano Ronaldo bersama Juventus adalah anomali striker gaek yang biasanya bergerak lambat. Vardy dan Ronaldo belum kehilangan sentuhan kecepatannya saat menggiring bola.

Bahkan seorang Cristiano Ronaldo bisa mencetak rekor lompatan tertinggi saat mencetak gol sundulan kepala ke gawang Sampdoria, akhir Desember 2019 lalu. Kala itu, CR7 melompat setinggi 2.56m untuk menyundul bola masuk ke gawang Emil Audero Mulyadi.

Tren penggunaan pemain senior dalam sebuah tim juga telah berubah. Bila dulu hanya sekadar mengisi slot pemain atau menghormati si pemain yang ingin pensiun, kini peran mereka dalam sebuah tim tak sesederhana itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun