Hanya kata kunci Manchester United dan tagar-tagar Kpop yang mampu menandingi keviralan Gisel dan Jedar. Sempat muncul berbagai tagar buzzer dan islami, tapi semuanya tak bertahan lama dan kalah saing.
Apalagi dengan polisi yang bergerak cepat mengusut penyebar konten video syur. Tak heran bila netizen makin yakin kalau konten video mesum artis mampu menyatukan bangsa ini. Buktinya, aparat kita gercep mengusutnya, tak seperti kasus-kasus korupsi atau kriminal yang prosesnya tunggu sana tunggu sini.
Saya tak mau menyimpulkan kalau skandal mesum Gisel dan Jedar tengah jadi konten pemersatu bangsa Indonesia di tengah gejolak sosial yang terjadi. Saya tak mau pula menyimpulkan kalau tersebarnya video mesum itu sebagai pengalihan isu. Namun, saya punya fakta dan argumentasi yang lebih menarik ketimbang itu.
Kita Memang Akrab Dengan Pornografi
Sebuah survei situs mesum menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara pengakses konten pornografi terbesar di dunia. Situs tersebut adalah Po***ub. Sengaja disensor, karena jika pembaca tahu tulisan lengkapnya, fix sudah tidak polos lagi dan saya sarankan untuk segera bertaubat ya.
"Sebuah survei dilakukan Po***ub (tidak ditulis lengkap) pada tahun 2015 dan 2016, bahwa Indonesia menempati ranking kedua pengakses pornografi setelah India," ungkap Koordinator Nasional ECPAT Indonesia, Ahmad Sofian dikutip dari artikel radarjember (12/4/2018).
Mirisnya, dari hasil survei tersebut 74 persennya terindikasi sebagai generasi muda. Sebelum menyimpulkan kalau generasi muda kita serusak itu, dari hasil survei juga diketahui kalau 26 persen pengakses Po***ub dari Indonesia merupakan orang tua. Sama-sama memalukan to?
Artinya, baik tua dan muda tak ada bedanya. Semua sudah pernah mengakases konten pornografi, bahkan mungkin jadi konsumen tetap atau malah jadi pecandu.
Pada 2018 lalu, ECPAT mengungkapkan pula bila KPAI juga melakukan survei sendiri terhadap 4.500 pelajar SMP dan SMA di 12 kota. Hasilnya sungguh miris. 97% pelajar pernah mengakses konten pornografi.
Pembaca masih ingat kan, dulu ada anggota DPR yang kedapatan tengah menonton video porno saat sidang berlangsung. Masih soal wakil rakyat kita, skandal video syur yang melibatkan anggota legislatif juga masih subur. Gak percaya? Coba cek sendiri di Google.
Suka tidak suka, akui sajalah, bangsa kita memang sudah akrab dengan pornografi bahkan sebelum viralnya video syur mirip Gisel dan Jedar. Orang-orang di sekitar kita sudah sejak dulu mampu duduk bersama, bersatu untuk membicarakan pornografi tanpa menunggu adanya skandal video syur artis. Bahkan ketika membicarakannya, segala tembok penghalang persatuan bisa rubuh.Â
Saya rasa masih bakal langgeng juga budaya itu. Tengok saja bagaimana sudah terpaparnya generasi muda kita terhadap konten pornografi. Lagipula, penyebar video syur mirip Gisel dan Jedar kemungkinan anak muda juga kan?