Yang paling masyhur dan penulis yakin bahwa pembaca sekalian sudah mengetahui adalah, stadion ini punya lapangan yang bisa digeser keluar-masuk stadion. Dengan teknologi itu, Arena AufSchalke bisa dipakai untuk berbagai ajang tanpa merusak kualitas lapangan bolanya.
Sejak berdiri pada 2001 lalu, selain menjadi kandang Schalke 04, stadion ini juga pernah dipakai di ajang Speedway Grand Prix (2007, 2008), Ice Hockey World Championship (2010), German Darts Masters (2018), dan sejak 2002 menjadi tuan rumah kejuaraan biathlon dunia hingga saat ini.
Selain itu, beberapa band kelas dunia pernah manggung di stadion tersebut. Sebut saja Bon Jovi, Metallica, hingga Coldplay. Bahkan Wladimir Klitschko and Ruslan Chagaev pernah beradu tinju pada 2009 lalu di stadion ini.
Stadion ini layak pula disebut stadion canggih, sebab Arena AufSchalke punya tribun tambahan yang bisa digeser pula seperti lapangan bolanya. Sejak 2005, naming rights stadion ini dibeli perusahaan bir Jerman, Veltins dan sejak saat itu kandang Schalke ini lebih dikenal dengan nama Veltins Arena.
"Naming Rights", cara cerdas hasilkan uang dari stadion
Salah satu hal yang paling menarik disorot dari manfaat punya stadion sendiri adalah bebas menjual naming rights atau hak penamaan stadion. Klub bisa menjual hak penamaannya kepada pihak lain untuk jadi sponsor.
Naming rights sangat akrab di sepak bola Jerman. Berdasarkan survei Duff & Phelps, 80% klub Bundesliga menyematkan sponsor pada nama stadionnya. Selain Veltins Arena milik Schalke, sang rival sekota, Borussia Dortmund juga menjual "naming rights" stadionnya, Westfalenstadion.
Hak penamaan stadion Dortmund dijual ke perusahaan asuransi, Signal Iduna sejak tahun 2005 demi mengurangi hutang klub saat itu. Diketahui, Signal Iduna punya kontrak hingga 2021 nanti. Oleh karenanya, kandang Dortmund berganti nama menjadi Signal Iduna Park (namun fansnya tak suka menyebut nama itu).
Juventus Stadium juga. Diketahui, Juve menjual hak penamaan stadion kepada salah satu sponsor pembangunan stadionnya, Sportfive Italia. Juventus menandatangani perjanjian dengan Sportfive Italia yang memberi perusahaan tersebut "hak penamaan eksklusif dan sebagian hak promosi dan sponsor untuk stadion baru".
Sportfive diberi hak mengelola nama stadion dari 2011 hingga 2023 dengan biaya 75 juta euro dan diberi hak juga untuk memasarkan sky box dan kursi VIP. Sejak 1 Juli 2017, Stadion Juventus dikenal secara komersial sebagai Allianz Stadium Turin hingga 30 Juni 2030.