Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Isu Moral dan Finansial di Balik "Restart" Premier League

17 Juni 2020   14:48 Diperbarui: 18 Juni 2020   23:05 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seusai Premier League mendapat lampu hijau pemerintah Inggris untuk melanjutkan kickoff-nya pada 14 Mei lalu, saat itu jumlah penambahan kasus positif corona di Inggris masih sekitar 3.000-an kasus. Kini, per 16 Juni 2020 dikutip dari The Guardian, Inggris mencatat penambahan jumlah kasus positif baru diangka 1.279 kasus. Total hingga 16 Juni lalu, jumlah total kasus positif di Inggris mencapai 298.136 kasus dengan jumlah kematian 41.969 jiwa.

Di kalangan pemain sendiri juga ada yang tercatat positif corona. Jumlahnya sendiri memang tidak sampai ratusan atau puluhan. Namun itu menandakan bahwa virus corona bisa menyerang siapa saja. 

Maka tak heran bila banyak pemain dan pelatih yang menyuarakan agar Premier League dilanjutkan ketika kondisi kondusif saja. Seperti pernyataan wakil kapten Brighton, Glenn Murray dalam wawancaranya dengan The Football League Show. Striker Brighton itu tak menolak Premier League dilanjutkan tapi ia ingin agar kompetisi dilanjutkan ketika kondisi Inggris kondusif apalagi ia yakin banyak yang merasa khawatir dan ragu.

Frank Lampard adalah salah satu pelatih yang vokal terkait rencana kelanjutan Premier League. Pada bulan Mei lalu dalam wawancaranya dengan The Guardian, ia beropini bahwa akan jadi kontroversi apabila pemain dan staff Premier League mendapat akses tes covid-19 sementara para tenaga kesehatan (nakes) di garda depan belum mendapat akses tersebut.

"Saya tidak berpikir itu (tes covid-19 bagi pemain, pelatih, dan ofisial PL) akan baik-baik saja, tidak hanya dengan saya, tetapi dengan siapa pun, jika kita tidak memastikan bahwa orang-orang yang berada di garis depan (nakes) telah dites lebih dahulu.", ujar Lampard dalam wawancara dengan The Guradian pada Sabtu 2 Mei 2020.

Kekhawatiran, keraguan, dan ketakutan akibat Covid-19 ini menyebabkan beberapa pemain memilih mangkir dari latihan bahkan ada yang sempat menolak main di tengah pandemi. N'golo Kante, anak asuh Frank Lampard di Chelsea adalah salah satu yang memilih untuk tak kembali berlatih sementara waktu.

Kapten tim Watford, Troy Deeney juga melakukan hal serupa. Bahkan sikapnya itu menyebabkan beberapa pemain mengekor keputusannya. Namun pada akhirnya, baik Kante dan Deeney telah kembali terlihat berlatih bersama timya kembali. Hmm...

N'golo Kante sudah terlihat kembali berlatih bersama skuat Chelsea lainnya dengan gaya rambut barunya pada awal Juni ini.| foto: thesun.co.uk
N'golo Kante sudah terlihat kembali berlatih bersama skuat Chelsea lainnya dengan gaya rambut barunya pada awal Juni ini.| foto: thesun.co.uk

Isu Finansial Dibalik Kickoff Premier League

Melanjutkan kembali kompetisi Premier League memang cukup dilematis. Seperti yang kita ketahui bersama, pasti banyak pihak yang dirugikan apabila Premier League berhenti begitu saja.

Klub jelas yang paling merugi. Seperti liga top eropa lain yang kembali kickoff, pertandingan Premier League tak akan dihadiri penonton. Otomatis klub tak bisa mendapat pemasukan dari uang tiket.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun