Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nasib Pilu Ajax dan Arsenal, Ketika Kandang Sendiri Bukan Tempat yang Bersahabat

29 Februari 2020   12:09 Diperbarui: 29 Februari 2020   12:08 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Ajax Amsterdam berjalan gontai keluar lapangan setelah kalah agregat dari Getafe di babak 32 besar Liga Europa. (sumber foto: tellereport.com)

Tapi jika kita berkaca di dua musim terakhir khususnya di kompetisi eropa, Johan Cruyff Arena bukanlah tempat yang bersahabat bagi Ajax. Di Liga Champions musim lalu misalnya, Ajax mampu mengkandaskan juara betahan Real Madrid di kandangnya dan itu mereka lakukan setelah kalah di leg pertama yang gelar di Johan Cruyff Arena.

Namun yang paling diingat tentu kekalahan dramatis Ajax Amsterdam atas Tottenham Hotspurs di babak semifinal Liga Champions musim lalu.. Ketika itu Ajax mampu menang di kandang Spurs di leg 1, tetapi keunggulan agregat tak mampu mereka pertahankan di leg kedua. 

Bermain di Johan Cruyff Arena, Ajax mampu unggul 2 gol terlebih dahulu dari Spurs di babak pertama. Di awal babak kedua, Spurs mampu menyamakan kedudukan dengan cepat dan ironisnya ketika para pendukung bersorak menunggu peluit babak kedua usai, Lucas Moura berhasil mencetak gol dan membuat seisi stadion terdiam lesu.

Penampakan Johan Cruyff Arena dari depan. (sumber foto: amsterdamtips.com)
Penampakan Johan Cruyff Arena dari depan. (sumber foto: amsterdamtips.com)
Di musim ini ketika mereka tersingkir lebih awal dari Liga Champions membuat mereka terbuang ke Liga Europa. Sayangnya walaupun menang di kandang sendiri, Ajax tetap kalah agregat dari Getafe. Sekali lagi, Johan Cruyff Arena belum menjadi tempat nyaman bagi Ajax untuk bermain di kompetisi eropa. 

Namun setidaknya mereka tak bernasib seperti Arsenal yang terseok di liga selepas mengganti stadionnya. Ajax yang hanya mengganti nama stadion malah berhasil mengembalikan supremasi mereka di Belanda.

Akan tetapi dari dua kekalahan favorit juara Liga Malam Jumat itu kita bisa memetik pelajaran penting bahwa stadion memberikan kekuatan tersendiri bagi klubnya. Ada stadion yang menjadi angker bagi tim lawan ada juga yang menjadi kuburan bagi tuan rumah sendiri. 

Nyatanya bermain di hadapan dukungan ribuan fans tak melulu berjalan mulus dengan hasil kemenangan bagi sang tuan rumah. Faktor penonton dan stadion tempat bertanding ternyata bisa mempengaruhi keberuntungan di sebuah pertandingan.

Sekian. Salam olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun