Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Guratan Resah pada Senja

9 Januari 2025   17:11 Diperbarui: 9 Januari 2025   17:11 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber gambar Pixabay.com/NoName_13

Semua bergegas memakai kostum boneka yang sudah dibawa masing-masing.

Satu jam lamanya beratraksi di jalanan membuat badanku pegal. Belum lagi, Dori teman lelakiku yang  cerewet sibuk mengeluh karena beratnya boneka yang dipakai.  Memang panas terik menghujam tembus ke dalam kepala boneka.

Aku duduk di bawah pohon palem pinggir trotoar. Kuteguk air dari botol yang kubawa dari rumah. Saat melirik ke kanan, mataku terarah pada boneka di pojok belakang taman. “Bukankah itu boneka Upin yang kutemui tadi pagi?” Aku bergegas ke sana. Masih menggunakan boneka, aku berlari menghampirinya. Karena buru-buru kakiku terpeleset dan jatuh berguling di taman. Untung saja aku jatuh di atas rerumputan.

“Mari saya bantu,” sodor lelaki itu.

Aku menepis tangannya karena merasa mampu sendiri.

“Kenalin, aku Upin” ucapnya sambil tertawa kecil.

Aku pun ikut tertawa.

Tak sempat bercerita banyak, boneka Upin melihat ke langit. Matahari tepat di atas kepala kami. Dia tanpa basa-basi pergi meninggalkanku.

“Benar-benar aneh tuh orang,” ujarku dalam hati.

Aku pamit duluan dari kawan-kawan. Penasaran dengan boneka Upin, kuikuti dia pergi untuk tahu apa yang dikerjakannya siang hari. Ini bisa jadi data buat tugas skripsiku.

15 menit berjalan kaki, boneka Upin tak mau melepas kostum yang dipakainya. Dia masuk ke sebuah pelataran panti jompo. Aku terus mengikuti dari belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun