line-height:107%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:
major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi">“Aku
yakin ibu tak ingin memiliki seorang menantu yang munafik dengan kata hatinya.
Ibu pastinya akan mengidamkan seorang menantu yang jujur dan melindungi anaknya
kelak. Tapi giliran aku jujur mengapa ibu justru menolakku?” tanyaku.
line-height:107%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:
major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi">Aku
menundukan kepalaku lagi. Dalam batinku, aku sudah mengeluarkan semua
kemampuanku untuk meyakinkan ibu. Aku selalu berdoa ibu tetap tidak marah
dengan kata-kata ini. Ibu akan berubah pikiran untuk menerimaku menjadi menantu
meski berbeda pilihan capres.
line-height:107%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:
major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi">Semua
terdiam. Ibu justru pergi meninggalkanku sendiri tanpa kata. Ayah Dewi menyusul
ibu masuk rumah. Pintu rumah ditutup rapat-rapat. Aku sendirian sehingga memutuskan
untuk pulang saja.
mso-ascii-theme-font:major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:
major-bidi">****
line-height:107%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:
major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi"> “Pak Irfan, boleh saya minta fotocopy
KTP Anda?”
mso-ascii-theme-font:major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:
major-bidi">Aku sedang mengatur pasport dan visa perjalanku ke
Jerman. Sejak kedatangan itu, aku tak lagi bertemu dengan Dewi, juga
keluarganya. Aku coba menghubungi Dewi namun selalu tak ada kabar. Aku pun tak
berani lagi untuk menyambangi rumahnya karena tak ada alasan untuk ke sana.
mso-ascii-theme-font:major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:
major-bidi">Ya font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:major-bidi;
mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi">, orang tua
Dewi tetap menolakku menjadi menantunya. Secara otomatis hubunganku dengan Dewi
berakhir, meski tak pernah terdapat pembicaraan resmi antara kami. Dewi telah
benar-benar lenyap dari diriku. Bukan karena aku mengacukannya, namun dia
sendiri yang menjauhiku, lari dari kehidupanku.
mso-ascii-theme-font:major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:
major-bidi">Bahkan kudengar, Dewi bergabung dengan sebuah geng prostitusi yang
baru saja tersebar di daerah Solo, akibat penutupan Dolly yang dilakukan oleh walikota
Surabaya Bu Risma. Salah seorang temanku pernah menjadi pelanggannya sehingga terkaget
bahwa pelacur jajanannya adalah Dewi.
mso-ascii-theme-font:major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:
major-bidi">Tapi, aku tak mudah percaya dengan itu. Aku sangat mengenal Dewi
sebagai manusia yang paham agama dan masa depan. Aku yakin dia tak sebodoh itu
untuk memutuskan menjadi pelacur sejak kehilanganku.
mso-ascii-theme-font:major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:
major-bidi">Aku pun terus-menerus berdoa. Dalam tarawih, tahajud, dan salah
wajibku. Semoga Dewi tetap baik-baik saja di sana. Aku berdoa semoga cinta kami
tetap bertahan meski harus terhalang oleh Pilpres 2014 yang sebentar lagi digelar.
mso-ascii-theme-font:major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:
major-bidi">Aku pun yakin, banyak pula pasangan yang mengalami hal serupa
denganku pada pilpres tahun ini. Mengingat tensi persaingan antara kedua
pasangan sangatlah panas sehingga konflik antara kedua pendukung menjadi suatu
yang tak terlekan. Termasuk konflik dengan pasangan kita saat berbeda dukungan.
Selayaknya, perbedaan tetap disikapi dengan kepala dingin. Kita tetap agree
in disagreement (setuju dalam ketidaksetujuan): damai pilpres 2014.