Mohon tunggu...
Irfan Ansori
Irfan Ansori Mohon Tunggu... lainnya -

sang Filsuf Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Romeo dan Juliet pada Pilpres 2014

5 Juli 2014   09:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:24 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

line-height:107%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:
major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi">Aku
pun terdiam menatap itu. Bayanganku, aku ingin sekali memegang dua gunung yang
terbungkus dengan sebuah BH pink itu. Kau sudah benar-benar setengah
telanjang di depanku. Lalu kau berdiri dan mencoba membuka resleting celanamu
tepat di mukaku. Birahiku pun semakin membara.

line-height:107%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:
major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi">Malam
itu, Dewi benar-benar gila. Aku memang terbiasa berpelukan dan berciuman
dengannya. Tapi tidak dengan satu ini. Aku tidak ingin melakukan sebelum kami
memang benar-benar halal. Tapi dewi tetap memaksaku. Dia sudah tinggal
menyisakan penutup kemaluan dan budah dadanya, tepat di hadapanku dan
memelukku.

line-height:107%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:
major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi">Mungkin
memang begini tingkah wanita yang biasa terlanjur putus cinta. Menyerahkan
segalanya dengan harga murah, termasuk bagi mahkotanya yang paling berharga.

line-height:107%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:
major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi">Namun,
hati kecilku berkata sebaliknya. Ini sebuah tindakan bodoh yang akan merusak
karirku ke depan bahkan selamanya. Aku segera melepas pelukanmu. Sembari
menutupi mataku, kuperintah kau memakai pakaianmu kembali, semua.

line-height:107%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:
major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi">“Hei
wi, sadar wi. Kau tak harus menjual dirimu semurah ini kepadaku. Kita akan
melakukan ini setelah kita benar-benar halal.”

line-height:107%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:
major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi">“Yaudah,
aku akan mendatangi orang tuamu sekarang. Aku akan menerima apapun
konsekwensinya oke,” ucapku sambil kupegang kedua pundaknya.

line-height:107%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:
major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi">Kau justru
terus memunduk dan menangis. Aku membantumu memakaikan kembali pakaianmu. Aku
sempat ingin meraba-raba sedikit saja payudaramu, tapi untungnya, aku tetap
bisa mengendalikan serta menahan agar itu tidak terjadi.

line-height:107%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:
major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi">Bahkan,
kau sudah berani berkata, akan menjadi seorang pelacur jika memang tak bisa
menikah denganku. Itu karena kau sangat tidak ingin kehilanganku. Begitupun
aku.

line-height:107%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:
major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi">“Kau
cukup tinggal di sini. Doakan aku ya, Sayang,” ucapku sembari mengusap air
matanya yang mulai kering. Dia pun sudah memakai lengkap pakaiannya.

mso-ascii-theme-font:major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:
major-bidi">***

line-height:107%;font-family:"Times New Roman","serif";mso-ascii-theme-font:
major-bidi;mso-hansi-theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font:major-bidi">“Tok,
tok tok.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun