Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Miracle in Cell No. 7": Mengangkat Isu Sosial, Hukum, dan Keadilan yang Mewakili Kondisi Negeri Ini

15 September 2022   22:00 Diperbarui: 15 September 2022   22:01 3216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster resmi film Miracle in Cell No. 7 (sumber foto : Imdb)

Belakangan ini saya sangat kagum dengan kualitas film dari para sineas Indonesia yang semakin serius dalam memajukan dunia industri perfilman. Tahun ini saja sudah banyak film Indonesia yang berhasil meraih jumlah penonton yang sangat besar dengan genre yang berbeda.

Sebut saja KKN di Desa Penari, Pengabdi Setan 2 : Communion, Ngeri-Ngeri Sedap, Ivana, Kukira Kau Rumah, Mencuri Raden Saleh, dan masih banyak lagi. Salah satu yang ingin saya bahas kali ini yaitu Film Miracle in Cell No. 7 yang berhasil meraih 1 juta penonton dalam 4 hari.

Film Miracle in Cell No 7 merupakan wistlist dari daftar tontonan yang harus saya lihat di hari pertama. Namun hal itu tidak dapat terjadi karena suatu lain hal, hari ini saya akhirnya memiliki kesempatan untuk bisa menyaksikan langsung aksi Vino G. Bastian dalam karakter barunya dalam film Miracle in Cell No 7.

Untuk informasi menarik yang harus kalian ketahui adalah film Miracle in Cell No 7, merupakan adaptasi dari sebuah karya dari film Korea Selatan dengan judul yang sama. Film ini sudah diadaptasi ke beberapa negara yaitu Turkey, Filipina dan Indonesia. Falcon Picture mempercayakan film ini untuk disutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Pemain yang ikut bermain dalam film ini juga ramai sekali dengan bintang-bintang ternama Indonesia, mereka adalah : Vino G. Bastian, Indro Warkop, Tora Sudiro, Mawar De Jongh, Bryan Domani, Indra Jegel, Rigen, Graciella Abigail, Denny Sumargo dan masih banyak lagi.

Review Film Miracle in Cell No. 7 karya Hanung Bramantyo

Hubungan Dodo dan anaknya Kartika dalam adegan film Miracle in Cell No. 7 (sumber foto : Imdb)
Hubungan Dodo dan anaknya Kartika dalam adegan film Miracle in Cell No. 7 (sumber foto : Imdb)

Film Miracle in Cell No. 7 menceritakan tentang seorang ayah bernama Dodo Rozak (Vino G. Bastian) yang memiliki keinginan simple yaitu bisa menjadi seorang ayah yang baik untuk anaknya, Kartika (Graciella Abigail/Mawar De Jongh). Ia bukanlah seorang ayah yang seperti kebanyakan orang melainkan memiliki keterbatasan yang menyandang disabilitas (memiliki kecerdasan yang terbatas, bertingkah dan berperilaku seperti anak-anak).

Dalam kehidupan antara anak dan ayah ini terjalin dengan sangat harmonis, Kartika terlihat sangat telaten dalam menjaga dan merawat ayahnya. Mereka hidup dalam penuh kebahagiaan. Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama ketika keduanya harus dipisahkan oleh sesuatu lain hal yang sangat menguras perasaan yang penuh emosional.

Dodo ditangkap atas tuduhan memperkosa dan membunuh gadis kecil bernama Melati. Dodo dimasukkan dalam sel tanahan No. 7 yang dihuni oleh napi-napi beringas lainnya (Indro Warkop, Tora Sudiro, Bryan Domani, Indra Jegel dan Rigen). Setelah banyaknya peristiwa yang terjadi di dalam sel, Dodo berhasil mendapatkan bantuan untuk bisa memasukkan Kartika ke dalam sel.

Melihat kedekatan Dodo bersama Kartika selama di dalam sel, mereka berhasil menularkan kebahagian yang dimiliki seorang anak dan ayah bagi napi dan sipir yang ada di penjara. Hal ini pun sekaligus membuat semua orang yang ada di dalam penjara mulai ragu apakah lelaki penyayang seperti Dodo, tega membunuh seorang anak kecil bernama Melati.

Alur cerita yang ditulis oleh Alim Sudio sangat baik sekali dalam mendaptasi cerita dari yang film aslinya. Kisah dan cerita yang ada di dalam film ini sangat relatable dengan kondisi yang ada di kehidupan di negeri ini. Dengan mengangkat isu dan konflik yang relevan, berani dan berhasil di gambarkan dengan sangat baik oleh Hanung Bramantyo.

Plot twist yang disampaikan dalam cerita film ini walau mudah ditebak tapi berhasil menguras emosional dan perasaan penonton dalam menyaksikan film ini dari awal hingga selesai. Saya sarankan sebelum menonton film ini untuk mempersiapkan tisu untuk beberapa adegan yang penuh dengan air mata, hampir semua orang yang ada di dalam bioskop ikut menangis haru termasuk saya sendiri.

Sinematografi di dalam film Miracle in Cell No. 7 juga dikerjakan dengan sangat baik sehingga menampilkan sebuah gambar visual yang apik dalam membawa penonton mengikuti isi cerita dari awal hingga akhir. Semua dibuat dengan sangat baik dan setiap adegan memiliki rangkaian cerita dengan ciri khas gaya sang sutradara Hanung Bramantyo yang sinematik.

Dalam menghidupkan sebuah cerita dan membawa perasan penonton untuk ikut serta merta ke dalam cerita, dibantu dengan alunan musik dan scoring yang sangat luar biasa. Terutama dengan suara merdu yang dilantunkan oleh Andmesh untuk mendukung Soundtrack film Miracle in Cell No. 7. Hampir semua orang di dalam bisokop menitikkan air mata dan haru biru di dalam menghayati isi cerita di dalam film ini.

Film Miracle in Cell No. 7 merupakan paket lengkap dalam kategori drama keluarga yang berhasil mewakili isu yang sedang terjadi di dalam negeri ini. Falcon Pictures berhasil membuat film ini bisa diterima oleh semua kalangan karena film ini bisa ditonton untuk semua umur. Film ini saya beri rating 9/10 untuk semuanya yang dibuat dalam paket yang lengkap.

Isu Sosial, Hukum dan Keadilan yang Mewakili Negeri Ini

Salah satu adegan Kartika berpisah dengan ayahnya Dodo yang dibawa oleh Polisi  (sumber foto : Imdb)
Salah satu adegan Kartika berpisah dengan ayahnya Dodo yang dibawa oleh Polisi  (sumber foto : Imdb)

Seperti yang sudah saya sampaikan diawal review film Miracle in Cell No. 7, film ini sangat berani dalam mnengangkat hal-hal yang sensitive dalam menyindir kondisi Indonesia saat ini. Dimulai dari isu sosial, hukum yang digambarkan di dalam film ini saya meyakini bahwa sangat mewakili apa yang sedang terjadi saat ini.

Dalam isu sosial yang terjadi saat ini banyak sekali para penyadang disabilitas tidak mendapatkan keadilan atau kesetaraan dengan orang-orang biasanya. Mereka juga memiliki hak untuk dihargai dan mendapatkan tempat untuk didengar dan diperhatiakn untuk banyak hal, salah satu contoh yang ada di dalam film ini ia mendapatkan perlakuan yang tidak adil dalam pengungkapan sebuah kasus hukum yang salah.

Selain itu keberadaan suasana hukum yang terjadi saat ini sangat diwakili sekali dengan adanya film Miracle in Cell No. 7. Dimna orang-orang yang tidak memiliki kekuasaan atau daya upaya untuk melakukan pembelaan atas dirinya malah diperlakukan sangat tidak layak. Padahal jika diuji dalam kelayakan hukum pasti di lakukan dan diambil sebuah keputusan yang dilandasi oleh rasionalk atau masuk akal dari semua orang.

Keadaan hukum yang berphak kepada orang-orang yang memiliki kekuasaan atau jabatan dalam dirinya, memperlakukan keberadaan hukum dengan jual beli tanpa mempertimbangkan hak asasi kebenaran dan kepatutan yang semestinya. Tapi itulah yang terjadi saat ini di Indonesia, saya sangat suka sekali film ini dalam segala isi dan pesan yang ingin disampaikan oleh sang sutradara dalam menyampaiakan cerita.

Sebuah film yang dibuat dengan kjondisi yang cocok dan dekat dengan para penontonnya, amka wajar film ini akan mendapatkan tempat dan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk bisa ditonton oleh banyak orang. Saya berharap jug ajika film ini akan ditonton oleh para pejabat tinggi negara untuk bisa merenungi dan melihat yang terjadi apakah sudah sesuai dengan semestinya.

Film Miracle in Cell No. 7 sangat relevan dengan apa yang terjadi di negeri ini, apalagi dengan adanya banyak kasus hukum pidana yang para pelakunya para pejabat atau orang yang memiliki kekuasaan selalu mendapatkan hak istimewa dan mendapatkan hukuman yang ringan dengan apa yang telah mereka lakukan, banyak pula dari mereka tidak malu dengan apa yang telah mereka lakukan telah merugikan banyak orang di negeri ini.

Hukum dan keadilan merupakan sebuah jalan untuk menegakkan hal yang benar dan melawan sesuatu hal yang salah, dengan memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada pelaku yang sesungguhnya. Bukan dengan melihat status semuanya jadi terbalik dan orang-orang biasa yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pembelaan bisa saja menjadi tersangka dan kambing hitam untuk menutupi para pelaku sesungguhnya.

Hal ini tergambarkan dengan apa yang lakoni oleh Vino G. Bastian dalam perannya sebagai Dodo, ia tertuduh sebagai pelaku pembunuhan dan pelecehan seksual. Padahal kondisi yang tampak oleh banyak orang bahwa ia adalah penyandang disabilitas. Ditambah dengan cara-cara orang sebagai penegak hukum seperti pengacar yang ahrus mmbela yang benar malah mengintimidasi dan takut untuk sebuah reputasi dan jabatn yang dipegang saat ini.

Mereka seakan takut dengan ancaman dan intimidasi dari orang-orang yang memiliki kekuasaan seperti apra penguasa politik yang digambarkan oleh film ini. bisa saja kondisi yanga da di dalam film ini sangat mungkin terjadi dan sudah banyak kasus yang terjadi malah salah sasaran dalam memberikan hukuman.

Saya sangat kagum dengan dunia perfilman Indonesia yang semakin kesini memiliki kualitas yang baik sekali. Setelah masa pandemi ini dunia perfilman Indonesia semakin maju dan memiliki kenaikan jumlah penonton yang signifikan. Dengan banyaknya genre yang muncul hampir semuanya yang tayang tembus dalam jumlah penonton yang sangat bagus dan masuk ke dalam jajaran Box Office Film Indonesia.

Film Miracle in Cell No. 7 sudah rilis sejak awal bulan September tepatnya tanggal 9. Film ini sudah bisa disaksikan di seluruh bioskop-bioskop kesayangan yang ada di kotamu. Jangan sampai terlewatkan dan merasa menyesalkarena belum bisa menyaksikan film ini ketika film ini sudah pamit dari layar lebar.

Film ini saya rekomendasikan keapda seluruh pembaca Kompasiana untuk menonton film yang memiliki cerita yang bagsu dan pesan yang kuat untuk para penontonnya. Saya jamin setelah melihat film ini kita akan merenungi sesutau hal yang sedang terjadi yang ada di sekitar kita, dan tidak luapa juga film ini memberikan banyak kesan dan membuat para penonton akan mendiskusikan sesuatu hal yang ada di dalam film ini dan mengaitkan dengan apa yang sedang terjadi saat ini menajdi sebuah obrolan yang menarik.

Akhirnya saya memiliki kesempatan juga untuk melihat film ini dalam versi Indonesia, walau belum melihat sama sekali dari versi aslinya dan dari beberapa negara yang telah berhasil membuat film ini. saya semakin yakin dunia perfilman Indonesia bisa menajdi tuan rumah di negerinya sendiri jika kualitas dan animo penontonnya sudah mulai sadar untuk bisa mengahrgainya dengan datang ke bioskop-bioskop.

Salam Inspirasi dan selalu maju perfilman Indonesia, Irfan Fandi

Pekanbaru, 15 September 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun