Sempat beradu argumentasi karena sudah merasa kesal dengan teror mereka yang tidak beradab, seperti mengancam keamanan diriku di luar sana.Â
Mereka menakuti dengan cara mengancam dan memberikan kata-kata teror yang membuat takut.
Aku tidak habis ide gila untuk menghadapi orang seperti ini. Semakin mereka mengancam, semakin aku ajak mereka untuk berputar-putar agar mereka merasa kesal, salah satunya dengan cara berpura-pura tidak mendengar dan salah sambung.Â
Akhirnya setelah beberapa hari hingga minggu diteror dengan nomor yang tidak dikenal, mereka lelah juga untuk menghubungi dan mengirim pesan ke nomor handphoneku.
Ini merupakan sebuah pembelajaran untuk kita bersama-sama bahwa esulit apa pun keadaan kita, jangan pernah melakukan hal bodoh seperti itu, coba berpikir panjang karena semua yang kita lakukan pasti ada sebab dan akibatnya.Â
Jika melakukan pinjaman online atau berutang dengan orang lain, cobalah untuk mengukur diri apakah kita bisa untuk membayarnya.Â
Jangan berpikir singkat dengan hanya tujuan mendapatkan uang cepat, tapi merugikan banyak orang yang ada di sekitar kita.
Setelah itu kalian akan mendapatkana ganjaran sosial, yaitu menahan rasa malu dengan tindakan bodoh kalian yang telah diketahui oleh banyak orang yang dikenal.Â
Memang kalian tidak meminjam banyak ke jasa pinjaman online. Namun ketika kalian tidak sanggup membayar, maka malapetaka lah yang kalian dapatkan dari tindakan yang sembrono.
Dalam hal ini pemerintah harus bersikap tegas dengan membuat aturan. Setiap aplikasi atau jasa pinjaman online harus ada jejak digital yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dipantau oleh pemerintah.
Dengan adanya pemantauan dari pemerintah, maka tidak ada lagi penyalahgunaan data yang diambil oleh orang-orang yang tidak dikenal dan tidak memiliki kepentingan.Â