Mohon tunggu...
Irfan Akbar
Irfan Akbar Mohon Tunggu... -

Provakator seni

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjajah Kening

21 Mei 2014   11:46 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:17 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Masih bisa marah sekarang? mengusap kening Rani bekas ciumannya.

Rani merasa dirinya mulai menyelam. Menyelam dalam ingatan yang berlalu. Dia sadar, bahwa mungkin selama ini dia terlalu egois dan banya menuntut. Lama dia terdiam, kemudian berfikir bahwa pertengkaran adalah pelajaran untuk berhubungan, bukan malah berakhir karena emosi.

Maaf kalau aku nggak ngehubungi kamu, aku merasa belum bisa perhatian pada diriku sendiri. Apalagi perhatian kepadamu.

Bekas jajahan di kening sejenak membekukan sekujur tubuhnya. Tidak ada kata yang bisa keluar dari mulut Rani. Tidak ada lagi amarah yang dia simpan. Rani tidak tahu harus berbuat apalagi. Kecuali satu hal, memeluk lelaki di depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun