Mohon tunggu...
Irfan Akbar
Irfan Akbar Mohon Tunggu... -

Provakator seni

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjajah Kening

21 Mei 2014   11:46 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:17 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tapi, aku nggak pernah memintamu untuk melakukan itu, jawab Adon singkat.

Kalimat yang keluar dari mulut Adon membekukan sekitar. Seketika, air mata mulai membasahi pipi Rani, bibirnya bergetar mendengar jawaban Adon. Hatinya dihujam sebaris kalimat. Ingin rasanya dia mengucap selamat tinggal pada lelaki yang menurutnya tidak bisa di perjuangkan di depannya.

Satu hal, Ran. Aku nggak bisa berubah seperti yang kamu harapkan, Adon menegaskan .

Keduanya saling mengadu mata. Tidak ada yang mau kalah kali ini.

Baiklah, 2 tahun kita pacaran, ternyata begitu cepat untuk mengerti akal sehatmu. Percuma ya aku berubah semua ini untuk kamu, toh kamu nggak bisa berubah untuk aku.  Parahnya kamu nggak pernah menghargai dengan apa yang aku lakukan, Rani menahan tangis.

Aku pulang Rani berusaha menguatkan hatinya.

Ran, 2 tahun kita berhubungan, kamu hafal kan kalau aku sangat takut dua hal. Aku takut dimarahin kamu, dan aku takut kamu marah sama aku, Adon menggenggam tangan Rani.

Dan kamu harus tau, Ran. Kalau sekarang, aku lebih takut kehilangan kamu,

Rani menahan geli di bibirnya, tapi itu tak membuat kabur senyumnya. Sesekali Adon menyeka air matanya.

Aku cinta kamu itu sejak masih SMA, sejak kamu masih suka foto di kamar mandi sekolah. Sekarang, kamu nggak perlu lagi berusaha berubah buat aku. kamu berubah untuk dirimu sendiri, dan aku akan berubah untuk kita, Adon tersenyum.

Rani kian nyaman hatinya. Hati yang tadinya seperti membeku, kini mulai meleleh. Hanya simpul senyum yang mengembang di bibirnya. Air matanya yang tadi membasahi pipiya kini mulai terbendung. Kemudian Adon mengecup pelan keningnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun