Sengaja nggak ngehubungin aku ya? Pegang gitar bisa, tapi pegang Hp (HP) kok nggak bisa? Rani langsung nyerocos sambil turun dari motornya yang parkir tepat di muka pintu rumah Adon.
Dua hari kamu ilang, Don. Sadar nggak sih? Kamu nggak ngerti-ngerti  ya! bentak Rani.
Maaf, Ran. Aku... Adon berusaha menjelaskan.
Apa lagi? Mau alasan nggak punya pulsa? HP lagi di-charge ? Oh, iya, atau mau bilang HP kamu lagi error? Kenapa kamu nggak  buka konter HP saja ! Segudang pertanyaan yang juga pernah menjadi jawaban Adon, dilontarkan Rani.
Ran, kita masuk saja, malu sama tetangga. Adon mengajak Rani masuk ke dalam rumah.
Rani duduk di kursi ruang tamu. Duduknya tegak, tatapannya mencengkram. Mulutnya terbungkam, nafasnya terganjal kecewa di dada.
Kamu berantakan, Don. Kamu pikir bagus pakai celana SMA gitu? Kamu itu sudah gede, kamu itu sudah mahasiswa,. Rani nampak mulai putus asa.
Lihat aku! Bedain, cantik mana waktu aku masih SMA atau sekarang?
Iya aku tau, kamu yang sekarang lebih cantik, jawab Adon.
Nah ! Percuma kalau aku merawat diri, sedangkan kamu enggak. Aku bisa lebih baik, Don. Kenapa kamu enggak?
Yah, kamu lebih baik. Setidaknya lipstik di bibirmu nggak melewati garis lagi seperti dulu waktu SMA, kata Adon.