Mohon tunggu...
Irfan Ansori
Irfan Ansori Mohon Tunggu... Guru - Perbanyak Jejak Digital Kebaikan

Penulis | Pembelajar | Penyebar Kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kajian Tafsir Alquran tentang Harta (1)

5 September 2018   10:03 Diperbarui: 5 September 2018   20:29 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kajian tafsir Alquran bersama ust Irfan Ansori S. Sy

Dalam dunia finance, biasa kita mengenal istilah tabungan, dana cadangan, atau investasi dan sebagainya. Hal tersebut sebagai ikhtiar manusia untuk tenang menghadapi kehidupan selanjutnya.

Pada dasarnya hal (menurut kami) hal tersebut tidak menjadi masalah, selama kita tidak menginginkan sebuah hal yang berlebihan melalui harta tersebut, seperti ingin menikmati keabadian hidup dengan menikmati seluruh harta. Sedangkan, tugas mereka untuk beribadah serta kekalnya kehidupan akhirat tidak menjadi perhatian mereka.

4. Maksud Pemberian Harta kepada Orang Kafir

Hal tersebut tercatat pada Qs. At-Taubah [9]: 55

"Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir."

Mungkin diantara pembaca saat ini sedang mengalam hal yang disinggung dalam Alquran: iri kepada kelimpahan harta bagi mereka para pelaku maksiat bahkan keadaan kafir. Memang hal ini benar-benar menjadi ujian berat jika kita tidak menggantungkan iman kita kepada Allah SWT.

Namun, jika kita coba merenung sejenak, hening, berdialog dengan hati yang terdalam. Apakah nikmat hidayat iman, Islam, serta berbuat kebaikan ini tidak lebih mahal harganya daripada semua itu? Karena jika kita kehilangan hal ini, kita akan menderita selama-lamanya dalam kehidupan yang abadi.

Mereka bekerja keras lalu mendapatkan harta dari kerja keras mereka, bahkan sampai melupakan beribadah kepada Allah serta menolak hidayanya. Lalu berselang beberapa waktu mereka meninggal tanpa menikmati harta yang mereka upayakan, serta harta tersebut tidak menolong apapun di akhirat kelak.

Sungguh, betapa durjana-nya kehidupan seperti itu. Lelah di dunia, menikmati sebentar, lalu tersiksa selamanya di akhirat. Naudzubillahi min dzalik. Mari kita sama-sama mendoakan agar kehidupan serta harta kita mendapatkan berkah serta membawa kita kepada surganya Allah SWT.

Klik disini untuk melanjutkan tafsir Alquran edisi ke-2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun