"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar."
Ayat lain yang menegaskan, urusan dunia jangan sampai melalaikan urusan akhirat. Kita sering melihat dengan dalih "tanggung" atau keuntungan semua dunia, manusia melalaikan salat untuk keperluan bisnis, serta tidak menjadikan salat sebagai jadwal prioritas dalam kehidupannya.
2. Kekurangan Harta Juga Cobaan
Allah menjelaskan hal ini pada Qs. Al-Baqarah [2] : 155
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."
Bagi kita yang dikehendaki Allah diuji dengan kekurangan harta, maka sabar merupakan tameng serta perisai keimanan yang sangat kuat. Seiring dengan rasa takut serta perasaan khawatir atas kekurangan harta, sesungguhnya keimanan yang kuat menjadikan kita sabar, bahwa pasti ada rencana kebahagiaan dibalik peristiwa kesedihan. Ada rencana kenaikan, dibalik peristiwa turunnya.
Kekurangan harta yang kita alami setelah kita berupaya dan bertawakkal wajib disikapi sebagai peluang bagi kita supaya mampu mendapatkan ganjaran surga atas kesabaran yang kita lakukan. Bukan mengutuk kehidupan bahkan mengutuk Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik.
3. Harta tidak Menjamin Keabadian Hidup
Allah benci kepada manusia yang terlalu menuhankan harta. Qs. Al-Humazah [103] : 1-3
- -
"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela (1), yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, (2), dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya (3)."