Alur selanjutnya ini menyajikan alur mundur. Dimulai dari flashbackdi masa kecil si tokoh utama.
"Kenangan yang masih terekam kuat di benak Rania."(8)
Alur mundur juga bisa menampilkan hal tak terduga di masa lalu tokoh utama. Ini juga menjadi alasan utama banyak penulis menggunakan alur mundur.
Jadi, alur yang disajikan dalam novel ini adalah maju mundur dengan kisah yang tak terduga untuk pembaca.
Latar suasana sedih yang paling menukik pembaca adalah ketika Papa dikabarkan meninggal, saat Rania sedang di Korea.
"Papa tidak boleh pergi dengan cara seperti ini."(97)
Kematian memang tak akan pernah terduga, bahkan saat kita sedang tak memikirkan kematian, kematian tiba-tiba datang menjemput.
Masih dengan latar suasana sedih di awal cerita. Rania kecil tinggal di dekat rel kereta api, tapi semasa kecilnya ia jarang berada di rumah karena ia memiliki penyakit sehingga membuatnya harus berada di rumah sakit.
"Gadis kecil dari pinggir rel kereta api yang sakit-sakitan itu diterbangkan-Nya."(10)
Rumah di pinggir rel kereta api. Apa yang terlintas di benakmu? Kumuh? Berisik? Bau? Ya memang benar. Mereka yang tinggal di daerah itu merasakan hal yang berisik, kumuh, dan sejenisnya itu adalah hal yang biasa karena memang sudah tidak ada lagi tempat tinggal yang pas kantong dengan mereka.
Dan juga ini membawakan latar suasana bahagia. Ketika Rania dilamar oleh Hyun Geun.