Mohon tunggu...
Irene Jasmine
Irene Jasmine Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bedah Singkat Novel Jilbab Traveler, Love Sparks in Korea

27 Februari 2018   16:54 Diperbarui: 27 Februari 2018   17:22 6674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Tak ada yang msutahil jika Allah berkehendak. Gadis kecil dari pinggir rel kereta api diterbangkan-Nya ke 60 negara, 316 kota, melihat berbagai landmark di dunia." (Inspired by a true story)

Penulis novel, Asma Nadia, selalu bisa membuat para pembaca novel langsung jatuh cinta saat telah tenggelam di dalam cerita. Bagaimana bisa setiap kata dan kalimat diukir sangat begitu hati-hati dan bisa menghasilkan kata yang sangat cantik untuk dinikmati? Ini bukan kali pertama Asma Nadia membuat pembaca novelnya jatuh cinta, bahkan saat ia telah meluncurkan bukunya masih saja selalu ada pertanyaan dari pembacanya tentang rencana novel selanjutnya.

Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea ini membuat saya ingin berbagi pengalaman dalam membaca ceritanya, bukan hanya sekedar berbagi, saya pun akan mengupas secara dalam novel ini dengan unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik dengan bahasa yang bisa membuat kalian ikut jatuh cinta dengan novel ini.

Tokoh utama dalam novel ini sangat menjadikan agama sebagai landasan kehidupannya, tak terkecuali dalam urusan traveling sekalipun. Sehingga unsur agama dalam novel ini pun dibuat sangat kental walau cerita yang dibawa bukanlah pada zaman nabi, tapi novel ini mampu memasukkan cerita agama di dalam kehidupan sehari-hari.

"Perjalanan selama ini dia lakukan sebagai rangkaian syukur. Jika bukan karena kebaikan Allah, langkah kecilnya tak mungkin menapak kemana mana" (5)

Allah memang pengatur kehidupan setiap hamba-Nya dengan skenario terbaik. Allah mungkin tak selalu memberikan apa yang diinginkan oleh hamba-Nya, namun selalu menyediakan yang dibutuhkan hamba-Nya.

Cinta pun menjadi bumbu perasa yang sangat sedap dalam novel ini, membuat kisah seorang Rania menjadi lebih hidup.

"Cinta dan lamaran hadir saat seseorang yang menyita pikiran Rania beberapa bulan terakhir terkunci dari pandangannya."(3)

Apalagi yang bisa menyita pikiran manusia kalau bukan cinta? Cinta memang bisa mengunci segalanya dari mulai hati, tingkah, hingga semuanya.

Tokoh utama, Rania, diceritakan sebagai gadis yang sangat berani untuk melakukan solo traveling. Dengan jilbab yang menutupi kepalanya tersebut, jilbab tetaplah tidak akan pernah menjadi alasan untuk menghalangi langkahnya menapakkan kaki ke penjuru dunia. Hingga julukan "Jilbab Traveler" pun sudah tersemat kepadanya.

"Label Jilbab Traveler pun disematkan kepadanya. Muslimah penjelajah, petualang, solo traveling" (9)

Tidak semua gadis berjilbab mau dan berani untuk menjerumuskan dirinya ke dunia luar sendirian. Bukan karena jilbab, tapi karena beberapa alasan seperti waktu, izin keluarga, dan juga nyali yang besar untuk memberanikan diri menghadapi lingkungan, masyarakat, dan suasana baru secara mendadak. Dan memang benar untuk mendapatkan julukan "Jilbab Traveler" ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Rania selalu bisa membuat pembaca novel ini kagum dan jatuh cinta kepadanya. Digambarkan sebagai pemilik wajah hitam manis dan penampilan yang sederhana.

"Paras hitam manis dengan penampilan sederhana." (68)

Penampilan sederhana sering menggambarkan sebagai seorang dengan tidak ingin rumit dengan apa pun yang akan dikenakan untuk berpergian. Semua akan terasa mudah jika tidak dibuat sulit dan rumit. Bahkan penggambaran penampilan yang sederhana ini bisa menafsirkan kehidupan sehari harinya sebagai seorang yang tidak ingin terlihat mewah dan lebih memilih untuk merendah.

Rania pun mempunyai lesung pipi alami dari Allah, sehingga membuat bayangan para pembaca tentang Rania ini semakin cantik.

"Dan di mata gadis berlesung pipi itu, kepedulian memiliki peringkat lebih tinggi disbanding rupa." (65)

Lesung pipi adalah cacat fisik di otot wajah, tetapi bagi sebagian besar orang selalu memuji keberuntungan pemilik cacat ini. Cacat cantik. Memang benar bahwa jarang untuk menemukan seseorang dengan lesung pipi, sehingga membuat sebagian generasi muda berlomba-lomba untuk membuat lesung pipi tersebut sebagai hiasan di parasnya.

Rania Timur Samudra adalah seorang penulis muda dengan fisik bertubuh mungil.

"Ahh... gadis berjilbab dengan tubuh mungil menarik napas panjang." (3)

Selalu banyak penilaian tentang tubuh mungil. Biasanya seorang yang mempunyai tubuh mungil akan lebih terlihat awet muda karena postur tubuhnya tidak sesuai dengan umurnya. Keuntungan bagi seorang pemilik tubuh mungil ini adalah mereka tidak akan kerepotan untuk mencari baju ukurannya.

Hidung yang terkesan santun, dengan kata lain pesek. Rania juga pemilik hidung tak berbatang.

"Lebih tinggi dari hidung Rania yang terkesan santun alias tidak memiliki batang."(62)

Setiap anak selalu mengambil sebagian gen orang tuanya, sehingga itulah penyebab hidung pesek. Karena keturunan, terutama di Indonesia dimayoritaskan sebagai pemilik hidung pesek.

Rania ini terkenal dengan seorang gadis yang amat keras kepala.

"Sosok rapuh yang keras kepala."(51)

Sebenarnya seorang yang mempunyai watak keras kepala itu tidaklah selamanya buruk, karena pemilik sifat keras kepala ini bisa dikatakan sebagai seorang yang berpendirian teguh, walau sangat sulit untuk meluluhkan keputusannya, itu bukan berarti mereka tak bisa diluluhkan.

Hyun Geun adalah sosok pria yang mampu menaklukan hati Rania dengan cepat. Bepostur tinggi dengan sepasang kaki jenjang.

"Sepasang kaki jenjang Hyun Geun yang dibalut jeans melangkah cepat"(46)

Mayoritas masyarakat Korea memang wajar untuk memiliki sepasang kaki jenjang karena memang bela diri yang amat menjadi kecintaan masyarakat disana adalah taekwondo. Karena bela diri tersebut memang lebih mengandalkan kaki sebagai penyerang lawan.

Selain kaki jenjang, Hyun Geun juga pria yang memiliki rambut gondrong.

"Sementara lelaki dengan rambut sebahu itu, berapa besar peluang yang Rania punya?"(6)

Rambut gondrong yang pemiliknya adalah seorang pria sering kali terbesit oleh khalayak sebagai seorang preman, pemain judi, atau bahkan brandal. Bahkan masih tabu dan sangat aneh melihat pria dengan rambut panjang untuk sebagian besar kaum hawa. Walau tak semua lelaki yang mempunyai rambut gondrong ini adalah seorang kriminal.

Hyun Geun adalah seorang lelaki yang asli dari Korea memiliki mata yang panjang untuknya bukanlah hal yang aneh lagi.

"Mata yang memanjang."(62)

Sipit, ya nama lain untuk kalimat mata yang memanjang. Mata sipit juga sebagai karakter alami yang biasanya dipunyai oleh orang Cina, Jepang, Korea, dan negara sejenisnya. Bukan hanya untuk yang tinggal di daerah sana, ini juga berlaku untuk yang mewarisi keturunan dari negara  di atas.

Kumis dan brewok tipis juga semakin bisa terngiang di ingatan Rania sebagai sosok Hyun Geun.

"Pemuda dengan kumis dan berewok tipis itu tidak mengerti kenapa kedua teman seperjalanannya betah menghabiskan waktu berjam-jam di taman ini'"(44)

Kumis dan berewok tipis yang dimiliki oleh seorang lelaki terkesan memberikan kharisma dan aura tersendiri yang bisa membuat si pemiliknya menjadi lebih percaya diri.

Pertokohan yang ditulis oleh penulis untuk tokoh Hyun Geun ini adalah sebagai sosok yang berwajah tenang membuat siapa pun yang melihatnya bisa menyimpulkan bahwa Hyun Geun adalah lelaki yang memiliki sifat kewibawaan.

"Wajah tenang Hyun Geun yang tiba-tiba menampakkan kewibawaan membuat siapa pun yang memandang sungkan"(270)

Memang benar bahwa tak semua orang memiliki wajah yang tenang karena sebagian orang akan menggambarkan suasana hati mereka dengan ekspresi atau yang biasa disebut mimik.

Hyun Geun memiliki sifat yang perhatian dan siap membantu. Kalimat ini langsung dari dalam hati Rania sebagai seseorang yang baru mengenal Hyun Geun selama di Korea.

"Perhatian dan selalu siap membantu, begitulah Hyun Geun, relung hati Rania mencatat."(204)

Sifat yang memang seharusnya dimiliki oleh setiap insan manusia untuk perhatian dan selalu siap membantu. Tapi nyatanya, semakin banyak saja orang yang cuek akan keadaan di sekitarnya.

Hyun Geun ini adalah seorang lelaki sederhana yang sangat tulus, sehingga membuat orang yang berada di sekitarnya merasa sangat diperhatikan.

"Sederhana, tetapi dengan caranya yang tulus, pemuda itu selalu membuat Rania merasa sangat diperhatikan." (237)

Kesederhanaan pun terkadang bisa mencerminkan sebagai sosok yang tulus karena dengan kata sederhana saja sudah berantonim dengan mewah, mewah dalam arti adalah seorang yang ingin dilihat sebagai sosok yang sempurna. Ini hanya sebagian besar, bukan berarti mencakup semua.

Hyun Geun juga adalah lelaki yang mencintai dunia fotografi, terbukti dengan kemahirannya dalam mengatur kamera besar yang selalu ia kalungkan dalam setiap aktifitasnya seolah tak ingin melewatkan satu kejadian pun di dalam kameranya.

"Naluri fotografi Hyun Geun nyaris menggerakkan kamera untuk mengabdikan momen yang terbilang sulit didapat tersebut."(47)

Fotografi memanglah bukanlah hobi yang biasa, bisa terbilang sebagai hobi yang tergolong mahal karena harga kamera saja sudah bisa menggeroti dompet sebanyak 2 jutaan, belum lagi tripod, dan yang lainnya. Jadi wajar saja jika kebanyakan wanita tertarik dengan lelaki yang memiliki hobi tersebut.

Untuk tokoh selanjutnya adalah Ilhan. Ilhan adalah teman kecil dan juga tetangga Rania. Ilhan tergambar sebagai sosok lelaki yang bertubuh atletis.

"Sosok berpostur atletis itu berdiri di sana."(2)

Postur atletis adalah seorang yang memiliki kedisiplinan waktu, peduli pola makan, dan juga rajin untuk mengurus diri.

Sosok pria berkacamata juga selalu berpenampilan rapi ini selalu memiliki sifat pemalu dan canggung.

"Pemuda berwajah indo yang sering Rania temukan kikuk ketika beradu pandang."(64)

Kikuk ketika beradu pandang juga hal yang lumrah bagi sebagian lelaki yang sedang merasakan asmara cinta.

Papa adalah seorang lelaki yang selalu mendukung Rania untuk menjadi sukses. Kasih sayangnya selalu ada untuk Rania.

"Tangan lelaki welas asih itu mengelus rambut panjang putrinya."(41)

Mengelus rambut memang terbukti bisa membuat sedikit ketenangan dan kenyamanan.

Mama juga selalu ada di setiap kisah sukses Rania. Sebagai seorang wanita yang selalu bisa menguatkan anak perempuannya tersebut.

"Tapi Mama selalu bisa menguatkan."(38)

Sosok Ibu adalah salah satu alasan seorang untuk sukses karena Ibu adalah satu diantara yang lainnya yang harus dibahagiakan.

Alur yang disajikan pada awal cerita adalah maju. Bermula dari menceritakan Rania yang sedang dilamar di Korea.

"Cinta dan lamaran hadir saat seseorang yang menyita pikiran Rania beberapa bulan terakhir terkunci dari pandangan."(3)

Alur maju memang sering digunakan di dalam novel karena alur ini tergolong mudah untuk dipahami oleh para pembaca.

Alur selanjutnya ini menyajikan alur mundur. Dimulai dari flashbackdi masa kecil si tokoh utama.

"Kenangan yang masih terekam kuat di benak Rania."(8)

Alur mundur juga bisa menampilkan hal tak terduga di masa lalu tokoh utama. Ini juga menjadi alasan utama banyak penulis menggunakan alur mundur.

Jadi, alur yang disajikan dalam novel ini adalah maju mundur dengan kisah yang tak terduga untuk pembaca.

Latar suasana sedih yang paling menukik pembaca adalah ketika Papa dikabarkan meninggal, saat Rania sedang di Korea.

"Papa tidak boleh pergi dengan cara seperti ini."(97)

Kematian memang tak akan pernah terduga, bahkan saat kita sedang tak memikirkan kematian, kematian tiba-tiba datang menjemput.

Masih dengan latar suasana sedih di awal cerita. Rania kecil tinggal di dekat rel kereta api, tapi semasa kecilnya ia jarang berada di rumah karena ia memiliki penyakit sehingga membuatnya harus berada di rumah sakit.

"Gadis kecil dari pinggir rel kereta api yang sakit-sakitan itu diterbangkan-Nya."(10)

Rumah di pinggir rel kereta api. Apa yang terlintas di benakmu? Kumuh? Berisik? Bau? Ya memang benar. Mereka yang tinggal di daerah itu merasakan hal yang berisik, kumuh, dan sejenisnya itu adalah hal yang biasa karena memang sudah tidak ada lagi tempat tinggal yang pas kantong dengan mereka.

Dan juga ini membawakan latar suasana bahagia. Ketika Rania dilamar oleh Hyun Geun.

"Kedua bola mata Rania masih belum beralih dari cincin berukir namanya."(6)

Perasaan senang memang akan selalu ada saat ada pria yang bertekuk lutut dan melamar wanitanya.

Latar waktu yang dominan digunakan dalam novel ini adalah malam hari.

"Malam yang semakin larut menyelimuti atap penginapan, tempat para tamu bercengkrama atau terkadang mengadakan barbeque."(106)

Malam memang selalu menjadi suatu pusat perhatian sendiri untuk kota yang mempunyai pemandangan di gemerlapnya kota dengan bintangnya buatan manusia.

Dan juga pagi menjadi latar waktu yang cukup banyak ditayangkan di novel ini.

"Seperti pagi tadi, saat menunggu sunset digunakan Rania untuk mengambil beberapa foto termasuk selfie."(91)

Pagi adalah awal sebuah cerita, baik atau tidaknya cerita di siang dan malam kita, itu akan banyak bergantung dengan awal pagi.

Selanjutnya adalah latar tempat, Garden of Dreams (Nepal). Garden of Dreams adalah tempat pertemuan pertama Rania dan Hyun Geun.

"Bukannya dia tidak menikmati Garden of Dreams."(45)

Garden of Dreams adalah oase di tengah kota. Taman kebanggan masyarakat Kathmandu yang dihiasi bangunan bergaya Eropa, dengan nuansa Vienna yang sangat kental.

Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah orang ketiga sebagai pengamat.

"Kalau saja boleh, Rania ingin memintanya menyingkir."(2)

Kalimat sederhana yang berjuta makna terselip di sini.

Retorik juga ikut campur tangan dalam novel ini.

"Tinggal bersama angin atau terbang ditemani rembulan?"(2)

Jika kau bersama angin, kau akan terpontang-panting mengikutinya. Sedangkan rembulan sebagai sosok yang membawa keteduhan dibawah serat cahayanya.

Gaya bahasa Ironi juga ada dalam novel ini.

"Kata-kata tak cukup buat menyimpan luka."(215)

Seberapa kasar kalimat yang kau lontarkan, kalimat itu tak akan pernah bisa menyembuhkan luka.

Amanat novel ini sungguh indah.

"Tak pernah ada masa dia berharap dan bersandar pada peri-peri yang meninabobokan anak-anak kecil dengan kekuatan magis mereka."(10)

Jangan takut untuk bermimpi, dunia ini terlalu singkat maka manfaatkanlah. Allah adalah dzat yang maha kaya, maka jangan takut untuk meraih mimpi apapun itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun