Pak Han dengan gayanya yang halus mengatakan, tidak usah dimakan.
Tentu saja, saya protes.
Katanya lagi,” Kepuasan bisa dari mata, dari hidung dan dari apa saja, tidak perlu harus dimakan.”
”Saya sudah puluhan tahun tidak makan duren karena darah tinggi,” tuntasnya.
Nasihat yang sangat filosofis.
Sepanjang perjalanan pulang ke rumah dan sampai berhari-hari kemudian, kata-kata pak Han terus menjadi percakapan saya. Saya sangat kagum akan disiplin dirinya yang begitu kuat. Ketika saya pamit pulang duluan, saya sempat bertanya, apakah boleh saya main ke rumah untuk berbincang berbagai hal. Saya bertanya hanya basa basi, karena jawabannya sudah pasti boleh.
Sayang niat saya itu tidak sempat kesampaian. Terima kasih pak Han atas segalanya.
Selamat jalan dan beristirahatlah dalam damai Tuhan.
![Selamat jalan Pak Han, beristirahatlah dalam damai Tuhan](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/18/han-awal3-573bd9d0da93735005df6032.jpg?t=o&v=555)
![Menjelang misa pelepasan Bapak Han Awal di Gereja Santa Perawan Maria Ratu, Blok Q, Kebayoran Baru, Jakarta](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/18/han-awal-4-573bd9ef2f93730f06fdf884.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI