Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Pak Han Awal dan Nasihat Terakhirnya untuk Saya

18 Mei 2016   10:02 Diperbarui: 17 Juli 2016   12:10 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Han dengan gayanya yang halus mengatakan, tidak usah dimakan.

Tentu saja, saya protes.

Katanya lagi,” Kepuasan bisa dari mata, dari hidung dan dari apa saja, tidak perlu harus dimakan.”

”Saya sudah puluhan tahun tidak makan duren karena darah tinggi,” tuntasnya.

Nasihat yang sangat filosofis.

Sepanjang perjalanan pulang ke rumah dan sampai berhari-hari kemudian, kata-kata pak Han terus menjadi percakapan saya. Saya sangat kagum akan disiplin dirinya yang begitu kuat. Ketika saya pamit pulang duluan, saya sempat bertanya, apakah boleh saya main ke rumah untuk berbincang berbagai hal. Saya bertanya hanya basa basi, karena jawabannya sudah pasti boleh.

Sayang niat saya itu tidak sempat kesampaian. Terima kasih pak Han atas segalanya.

Selamat jalan dan beristirahatlah dalam damai Tuhan.


Selamat jalan Pak Han, beristirahatlah dalam damai Tuhan
Selamat jalan Pak Han, beristirahatlah dalam damai Tuhan
Menjelang misa pelepasan Bapak Han Awal di Gereja Santa Perawan Maria Ratu, Blok Q, Kebayoran Baru, Jakarta
Menjelang misa pelepasan Bapak Han Awal di Gereja Santa Perawan Maria Ratu, Blok Q, Kebayoran Baru, Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun