Mohon tunggu...
Irene Maria Nisiho
Irene Maria Nisiho Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Nenek 6 cucu, hobby berkebun, membaca, menulis dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Walau Kemarau, Saya Panen Rebung

15 September 2015   17:40 Diperbarui: 15 September 2015   17:50 2901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya, rebung yang sudah dibuang kulitnya, dibersihkan lalu dipotong-potong atau diiris sesuai kebutuhan peruntukannya. Misalnya, untuk bahan isi lumpia, diiris menyerupai batang korek api.

Kemudian rebung saya rebus sampai mendidih. Setelah itu, ganti airnya lalu direbus lagi dan siaplah rebung untuk digunakan sesuai kebutuhan.

Sisa rebung yang sudah direbus ini, bersama air rebusannya, boleh disimpan di lemari pendingin selama berminggu-minggu. Agar rebung ini awet, setiap dua minggu, saya ganti airnya, lalu dipanasin ulang dan setelah dingin dikulkasin lagi.

Karena kelangkaan rebung, Lumpia Makassar yang disebut Popiah, tidak lagi memakai rebung, yang biasanya dipakai menemani bengkuang, taoge dan wortel.

Yang bertahan, adalah Lumpia Semarang, karena isinya memang seratus persen memakai rebung.

Bagaimana jadinya, kalau pohon bambu konsumsi, musnah di Nusantara? Akankah Lumpia Semarang tinggal kenangan? Atau terpaksa memakai rebung impor kalengan? Semoga tidak, ya!

Mau ikutan menanam bambu? Iya, ayo..., tidak perlu lahan yang luas, kok. Rumpun bambu, cukup empat-lima batang sudah sangat oke.

Takut menjadi sarang ular? Tidak bakalan, kan rumpunnya selalu kita bersihkan! Takut ada yang nungguin, alias ada setannya? Aaah..., itu hanya mitos jadul untuk menakut-nakuti anak-anak, supaya tidak bermain jauh dari rumah.

Percayalah, duduk di bawah rumpun bambu sangat asyik, sambil mendengarkan gesekan daun-daunnya, bagai bisikan simfoni yang sungguh menawan..., sambil menikmati lumpia goreng atau lumpia basah. Nyam,nyam,nyam...enak! "Pokoe maknyus," kata Pak Bondan Winarno...

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun