Saya juga mengakui cukup bingung ketika ada selipan penggunaaan bahasa Betawi oleh karakter yang diperankan Adi Bing Slamet dan Opie Kumis.
Dari segi pesan dalam cerita, film ini mengajarkan banyak hal.
Mulai dari merelakan orang yang kita sayangi hingga membuat keputusan yang sulit.
Surya yang sangat mencintai Suzzanna, awalnya tak mau merelakan kepergiannya yang begitu mendadak karena disantet.
Namun pada akhirnya, ia mau merelakan Suzzanna lantaran memilih untuk melindungi putri sang kekasih dan membesarkannya seperti anak sendiri.
Dari sosok Raden Aryo, kita juga bisa melihat betapa serakahnya ia mengambil Suzzanna, seorang perempuan muda untuk memuaskan nafsunya.
Dalam satu adegan, ia juga nampak menyalahkan Minati lantaran istri pertamanya itu tak bisa memberikan keturunan hingga ia menikah lagi dengan Suzzanna.
Karakter Raden Aryo juga didukung akting ciamik dari Tio Pakusadewo yang begitu kejam hingga nyaris membunuh Surya, namun kemudian begitu ketakutan saat hendak dibunuh Suzzanna.
Dalam film ini, perempuan awalnya digambarkan sebagai sosok yang lemah, tidak punya pilihan dan tak bisa melakukan apa-apa.